5 Tanda Perut Buncit Karena Penyakit, Salah Satunya Adalah Ginjal. Simak Ini Penjelasannya

DISWAYJATENG - Perut buncit bukan hanya sekadar masalah penampilan, tapi juga bisa menjadi sinyal dari berbagai penyakit serius.

Perut buncit menjadi masalah yang sulit diselesaikan, sehingga alangkah lebih baiknya untuk mencegah lebih dulu daripada mengobati atau mengatasinya.

Bagi sebagian orang, merasa kurang percaya diri karena perut buncit mungkin hanya karena gaya hidup kurang sehat, namun tidak bisa diabaikan bahwa kondisi ini bisa menjadi gejala penyakit yang perlu mendapat perhatian lebih.

BACA JUGA: 7 Kebiasaan Pagi yang Bisa Bikin Perut Buncit, Kamu Pasti Sering Melakukannya, Simak Berikut Solusinya

Penyakit yang bisa menyebabkan perut menjadi buncit dan keras.

1. Busung Lapar

Busung lapar, terutama dalam bentuk kwashiorkor, adalah salah satu penyakit yang dapat menyebabkan perut buncit.

Kwashiorkor terjadi karena kekurangan asupan protein yang parah. Orang yang mengalami kwashiorkor umumnya memiliki tubuh yang sangat kurus, namun bagian perut tampak besar akibat pembengkakan.

Kwashiorkor sering terjadi pada bayi dan anak-anak setelah disapih, terutama di kawasan pedalaman Afrika dan beberapa daerah di Indonesia.

2. Gangguan Hati

Berbagai gangguan hati, seperti sirosis hati dan hepatitis, dapat menyebabkan perut menjadi besar dan keras karena penumpukan cairan di dalamnya.

BACA JUGA: Benarkah Pemicu Utama Perut Buncit Adalah Alkohol? Simak Berikut Fakta dan 4 Tips Pencegahannya

Gangguan pada hati menghambat fungsi eksresi tubuh, menyebabkan cairan tidak dapat dikeluarkan dengan baik, dan hasilnya adalah perut yang membesar. Penyakit-penyakit tersebut tentu memerlukan bantuan medis dan penjagaan kesehatan yang serius.

3. Penyakit Ginjal

Gangguan pada ginjal juga bisa menjadi penyebab perut buncit dan bengkak. Ginjal berperan penting dalam mengeluarkan sisa metabolisme tubuh, dan jika fungsi ginjal terganggu, cairan akan menumpuk dalam tubuh, menyebabkan pembengkakan pada perut, tangan, dan kaki.

Pada kondisi yang parah, dialisis mungkin diperlukan untuk membantu mengeluarkan cairan berlebih dari tubuh.

4. Diabetes

Penderita diabetes dengan kadar gula tinggi cenderung mengalami penumpukan lemak, terutama di area perut.

Komplikasi diabetes, seperti gastroparesis, dapat menyebabkan perut terasa penuh, buncit, dan keras.

Gastroparesis adalah gangguan kontraksi saluran pencernaan yang membuat makanan sulit untuk diproses oleh lambung. Pengelolaan gula darah yang baik dapat membantu mencegah komplikasi ini.

Kondisi perut membuncit juga bisa disebabkan karena gejala penyakit diabetes. Penyakit diabetes ini biasanya disebabkan oleh konsumsi gula yang berlebihan. Penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi konsumsi  gula berlebih.

5. Kanker Lambung Stadium Akhir

Perut besar yang disertai dengan pembengkakan pada perut bagian atas dapat menjadi tanda kanker lambung stadium akhir.

BACA JUGA: 7 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Bikin Perutmu Membuncit, Simak Langkah untuk Menghindarinya

Pada tahap ini, sel kanker telah menyebar ke berbagai organ tubuh, seperti hati dan paru-paru. Pengobatan kanker lambung stadium akhir melibatkan berbagai metode, termasuk kemoterapi dan terapi radiasi.

Ciri-ciri perut buncit karena penyakit

Penumpukan lemak di perut dapat membuat perut terlihat buncit, tetapi ciri-ciri ini mungkin juga disertai dengan gejala lain yang menandakan adanya penyakit serius.

Lingkar pinggang yang melebihi batas normal, terutama pada pria di atas 90 cm dan wanita di atas 80 cm, bisa menjadi indikator risiko obesitas perut.

Untuk mencegah perut buncit akibat penyakit, menjalani gaya hidup sehat dengan konsumsi makanan bergizi dan olahraga rutin sangat penting.

Jika perut besar dan keras disertai dengan gejala lain, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Jangan ragu dan malas untuk berkonsultasi dengan dokter jika kamu merasa perut buncitmu sudah mengganggu aktivitas dan kesehatan sehari-hari.

Mengenali tanda-tanda ini dapat menjadi langkah awal untuk menjaga kesehatan tubuh Anda dengan lebih baik. (*)

Sumber: