Akhir Tahun, Harga Kubis di Lereng Gunung Slamet Naik

Akhir Tahun, Harga Kubis di Lereng Gunung Slamet Naik

MELIMPAH - Hasil tanaman Kubis tampak melimpah dengan kualitas yang bagus.Foto: Siti Maftukhah/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, PEMALANG - Kubis di lereng Gunung Slamet, harganya mengalami kenaikan dan terbilang cukup mahal. Hasil panen Kubis melimpah, dengan kualitas yang cukup baik sehingga menguntungkan petani. 

Marno, petani kubis di Desa Pagenteran, Kecamatan Pulosari mengatakan, harga kubis makin melambung di tingkat petani. Untuk petani yang memiliki lahan kubis siap panen, bisa mendapatkan keuntungan berlipat dengan mahalnya harga sekarang ini. 

BACA JUGA:Harga dan Stok Sembako di Kabupaten Tegal dalam Kondisi Aman

"Harga kubis melambung dan mencapai sekitar Rp7.000 per kilogram, biasanya hanya Rp2.500 per kilogram," katanya.

Kenaikan harga kubis sudah terjadi sebelum Natal dan Tahun Baru, sehingga membuat petani lega. Sementara penjualan kubis laku keras, karena banyak dibutuhkan oleh masyarakat untuk saat ini. 

BACA JUGA:Prodi Pendidikan IPA FKIP UPS Tegal Raih Akreditasi Unggul

"Mahalnya harga kubis mungkin salah satunya karena stok makin sedikit, dipetani saja banyak yang telah panen," tambahnya. 

Narti, petani kubis lainnya menuturkan, harga kubis melambung di tingkat petani membuat keuntungan naik berlipat. Namun sudah beberapa minggu tidak hujan, jadi lahan mengering sehingga petani harus ekstra dalam menanam aneka sayuran, demi mendapatkan hasil panen yang maksimal dan melimpah. 

BACA JUGA:PWI Kabupaten Pemalang Adakan Konferensi

"Kubis biaya produksinya tidak tinggi, namun jika harga hancur, kena hama dan faktor cuaca, maka petani tetap merugi," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: