Harga Jahe di Desa Jurangmangu Kabupaten Pemalang Tingkat Petani Naik

Harga Jahe di Desa Jurangmangu Kabupaten Pemalang Tingkat Petani Naik

MAHAL - Jahe habis dipanen sehingga stok sedikit dipetani dan tengkulak.Foto:Siti Maftukhah/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, PEMALANG - Harga Jahe saat ini dit ingkat petani semakin mahal, namun rata-rata habis di lahan karena sudah panen. Melonjaknya Harga Jahe tersebut, diperkirakan akibat Jahe sulit didapatkan. 

Witri, petani Jahe di Desa Jurangmangu, Kecamatan Pulosari mengatakan, untuk Desa Jurangmangu sendiri di lahan sudah tidak ada Jahe karena telah panen. Saat ini petani dalam masa tanam jahe, yang diharapkan pertumbuhannya nanti bisa maksimal. 

BACA JUGA:Ganjar Pranowo Tegaskan Pemberdayaan Pesantren jadi Prioritas saat Kunjungi Magelang

"Di petani yang masih ada jahe, akan digunakan untuk bibit dan ditanam dilahan," katanya.

Harga Jahe untuk saat ini mencapai Rp14.000 perkilogram, dan ini terbilang cukup mahal. Bagi sebagian petani disini naiknya harga tersebut tidak berpengaruh besar, pasalnya jahe sudah habis masa panen, dan saat ini masuk penanaman kembali.

BACA JUGA:Para Pelajar di SMP Negeri 18 Kota Tegal Dilatih Jurnalistik

"Rata-rata sudah panen, jadi jahe memang habis dan harus menunggu sekitar 4 sampai 7 bulan lagi pada panen berikutnya," tambahnya. 

Sedangkan Murni, pengepul jahe menuturkan, dirinya kesulitan mendapatkan Jahe di petani, padahal dipasaran sedang mahal sekali dan jarang ada. Banyak tengkulak yang akhirnya mengambil jahe dari daerah lain yang sedang masa panen, dan dijual ke pasar agar kebutuhan akan Jahe bisa terpenuhi.

BACA JUGA:Empat Anak Jalanan Terjaring Razia Satpol PP Kabupaten Pemalang

"Harga mahal dan untung lumayan sehingga stok jahe harus selalu ada," harapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: