Intip 6 Fakta Sejarah Titik Nol Kilometer Yogyakarta: Pusat Keseimbangan Sejarah dan Kehidupan Kota
![Intip 6 Fakta Sejarah Titik Nol Kilometer Yogyakarta: Pusat Keseimbangan Sejarah dan Kehidupan Kota](https://jateng.disway.id/upload/d105c4f4346a08291f241774d8f59f1d.jpg)
Titik Nol Kilometer Yogyakarta-by pinterest-
DISWAYJATENG - Yogyakarta, sebuah kota dengan keindahan alam dan nilai sejarah yang mendalam, tidak hanya memikat wisatawan dengan keelokan alamnya, tetapi juga menawarkan jejak sejarah yang kental di setiap sudutnya. Salah satu tempat yang menyimpan cerita panjang adalah Titik Nol Kilometer Jogja.
Papan Petunjuk di Senisono: Tanda Resmi Titik Nol Kilometer
Mengutip informasi dari jogjabelajar.org, yang dikelola oleh Balai Tekkomdik DIY, Titik Nol Kilometer Jogja memiliki papan peringatan resmi di depan bekas bangunan Senisono.
BACA JUGA:Taman Bunga Celosia Semarang: Keindahan Bunga, Spot Foto Instagramable, dan Wahana Seru!
Papan ini menjadi penunjuk tepat lokasi titik nol kilometer. Pada tahun 1970-an hingga awal 1980-an, di perempatan jalan tersebut, terdapat air mancur kota yang diyakini menjadi letak titik nol kilometer.
Kawasan Wisata Sejarah di Sekitar Titik Nol Kilometer
Kawasan di sekitar Titik Nol Kilometer ini bukan hanya bersejarah tetapi juga memikat wisatawan. Di sebelah kiri dan kanan Titik Nol Kilometer, berdiri bangunan besar peninggalan Belanda, yang sering disebut loji.
Kawasan ini dekat dengan pusat perekonomian Jogja, seperti Malioboro, Pasar Beringharjo, Jalan Kyai Ahmad Dahlan, dan Jalan Wijilan, yang selalu ramai oleh wisatawan.
Pada malam hari, trotoar sekitar perempatan Jalan Jendral Ahmad Yani dan Jalan KH Ahmad Dahlan menjadi tempat nongkrong warga, wisatawan, dan komunitas.
Mengintip Sejarah di Sekitar Kawasan Nol Kilometer
Dikelilingi oleh bangunan bersejarah, Titik Nol Kilometer dianggap berada di sumbu imajiner antara Gunung Merapi, Keraton Ngayogyakarta, dan Laut Selatan. Berikut beberapa bangunan bersejarah di sekitarnya:
1. Gedung Agung
Gedung Agung, di sebelah utara, merupakan istana kepresidenan yang selesai dibangun pada tahun 1832. Bangunan ini sempat rusak parah akibat gempa bumi pada 1867.
BACA JUGA:Danau BSB Semarang: Keindahan Alam di Tengah Bukit Semarang Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: