Gelar TOT Guru Penggerak, Cinta, Bangga dan Paham Rupiah

BUKA - Asisten I didampingi Plt kepala Dinas Dikbud dan Kabid PPTK membuka giat TOT Guru Penggerak CBP.Foto: Hermas Purwadi/diswayjateng.id--
SLAWI, diswayjateng.id - Kegiatan Training of Trainers Guru Penggerak CBP (Cinta Bangga Paham) Rupiah yang diinisiasi BI Tegal digulirkan. Bupati Tegal melalui Asisten I Dra Suspriyanti MM berkesempatan membuka perhelatan tersebut, Kamis (17/7/2025).
Pihaknya memberikan apresiasi kepada BI atas komitmen dan kontribusinya dalam mendukung dunia pendidikan, khususnya dalam memperkuat literasi kebanksentralan dan cinta rupiah kepada generasi muda.
Hal ini karena dunia pendidikan saat ini bukan saja hanya soal transfer pengetahuan, tetapi juga membangun karakter, memperluas wawasan. "Serta membekali peserta didik agar kelak mampu menjadi warga negara yang cerdas, berdaya saing, dan berintegritas," ujarnya.
Menurutnya, dalam konteks ini, peran guru penggerak menjadi sangat strategis. Karena para guru inilah yang akan menjadi agen perubahan di satuan pendidikan, yang menginspirasi, memberdayakan. Serta menumbuhkan semangat belajar yang merdeka dan bermakna bagi para siswa dan generasi muda.
BACA JUGA:Lokakarya Pendidikan Guru Penggerak Angkatan XI
BACA JUGA:Lokakarya VII Guru Penggerak Kabupaten Tegal dan Panen Hasil Belajar
Kegiatan TOT Guru Penggerak CBP (Cinta Bangga Paham) Rupiah ini sangat relevan dan selaras dengan tujuan pendidikan nasional. Karena melalui TOT ini, para guru bukan saja hanya akan dibekali dengan pemahaman tentang peran dan fungsi BI sebagai otoritas moneter, sistem pembayaran, dan stabilitas keuangan, tetapi juga nilai-nilai kebangsaan yang melekat dalam uang rupiah sebagai simbol kedaulatan.
CBP rupiah ini adalah gerakan yang bukan sekadar kampanye, tetapi sebuah gerakan kebudayaan dan kebangsaan. Cinta rupiah berarti menjaga keaslian dan memperlakukan uang dengan baik.
Bangga rupiah berarti percaya diri menggunakan mata uang nasional. "Paham rupiah berarti mampu mengelola uang secara bijak, produktif, dan bertanggung jawab," ungkapnya.
Ketiga nilai ini menurutnya, perlu ditanamkan sejak dini kepada peserta didik, dan siapa lagi yang paling tepat untuk menjadi ujung tombaknya, kalau bukan para guru.
Pihaknya berharap melalui TOT ini, para guru dapat menjadi motor penggerak literasi rupiah di sekolah masing-masing, membangun keteladanan, dan menyebarkan nilai-nilai positif CBP Rupiah kepada peserta didik, kepada rekan sejawat, hingga masyarakat sekitar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: