Seram! Ini Dia Cerita Misteri di Alas Roban, Ada Sosok Pemburu Tumbal dan Larangan Menengok Belakang

DISWAY JATENG- Alas roban adalah salah satu akses jalan tanjakan yang lumayan curam yang berlokasi di kabupaten batang provinsi jawa tengah, jalan ini menghubungkan antara kota batang dengan kota semarang.

Konon katanya alas roban bagian dari jalan raya pos pada saat penjajahan belanda yang dibuat oleh rakyat pribumi dengan sistem kerja paksa, atas perintah Jenderal Hindia Belanda.

Alas roban sering memakan korban akibat kecelakaan, hal ini dikarenakan akses jalannya yang curam, berbelok-belok dan menanjak. Masyarakat menyebutnya yakni jalur maut.

Artikel ini akan membahas cerita misteri yang dimiliki alas roban, yuk simak ulasan berikut ini.

BACA JUGA:3 Cerita Horor dan Mistis Alas Roban yang Paling Menyeramkan, Terkenal Angker!

Warung Gaib 

Suatu ketika ada bus yang melewati jalur alas roban ini, namun di tengah perjalanan bus itu mogok akhirnya berhenti di pinggir jalan. 

Ada salah penumpang yang merasa lapar, akhirnya ia bersama penumpang lain turun dan mencari makan.

Mereka melihat warung lalu masuk dan memesan makanan, di warung itu ada seorang perempuan yang membelakangi mereka sambil mencuci piring. Mereka memanggil dan memesan namun jawaban perempuan tersebut hanya mengangguk saja, setelah menunggu yang lumayan lama makanan tidak kunjung datang akhirnya ia pun mendatangi ibu tersebut.

Namun setelah mendatangi perempuan itu ia sangat terkejut, dikarenakan sangat menyeramkan. Hanya memiliki satu mata, mata satunya bercucuran darah, hidungnya juga tidak ada mulutnya terbuka lebar dan taringnya menyeringai.

Setelah melihat penampakan dihadapannya, ia pun menarik temannya untuk pergi dari situ dengan memcahkan kaca jendela yang mengakibatkan kakinya terluka. 

Ringin Putih

Konon katanya disini terdapat pohon beringin yang dikenal mistis, biasa disebut dengan Ringin Putih. 

Ada salah satu youtubers yang mendatangi ringin putih ini, ia melalukan dialog dengan makhluk halus berwujud nenek-nenek dan kakek-kakek. Dan ternyata lokasi ini merupakan tempat pembuangan mayat pada saat zaman penjajahan belanda. 

Sumber: