Keren! Siswa SMPN 2 Suradadi Tegal Buat Batik Ciprat

Keren! Siswa SMPN 2 Suradadi Tegal Buat Batik Ciprat

Warga SMPN 2 Suradadi bersemangat mempraktekkan pembuatan batik ciprat dihalaman sekolah-Hermas Purwadi-jateng.disway.id

SLAWI, DISWAY JATENGPada tahun ajaran 2023/2024 SMPN 2 Suradadi baru melaksanakan Kurikulum Merdeka, untuk peserta didik baru kelas VII. Implementasinya, mengajak siswa membuat batik ciprat.

Sementara untuk siswa kelas VIII dan IX, masih menggunakan Kurikulum 13. Dalam Kurikulum Merdeka ada P5 (Penguatan Proyek Profil Pelajar Pancasila).

Kepala SMPN 2 Suradadi, Djoko Eko Pratomo SPd MPd menyatakan, dalam satu tahun pihaknya melaksanakan P5 dengan tiga tema.

BACA JUGA:Cegah Stunting, Dikbud Kabupaten Tegal Gerakkan Kembali Usaha Kesehatan Sekolah Anak Usia Dini

"Dimana pada semester satu akan melaksanakan dua tema. Tema satu, yaitu Suara Demokrasi yang sudah dilaksanakan pada tanggal 25 September sampai dengan 9 Oktober 2023. Sedangkan untuk tema ke 2 rencana dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober sampai dengan 11 November, " ujarnya Rabu 1 November 2023.

Menurutnya, untuk  tema ke 2 kearifan lokal, membidik membuat batik Ciprat.

"Peserta didik sangat antusias, dan semangat melaksanakan kegiatan P 5 ini. Kegiatan P5 ini sebagai implementasi dari Kurikulum Merdeka. Harapan ke depan peserta didik bisa membuat batik ciprat, sehingga nantinya di masa yang akan datang peserta didik sudah dibekali ilmu bagaimana cara membuat batik ciprat," cetusnya.

BACA JUGA:Mantap! Delegasi Kalifah Dikbud Kabupaten Tegal Rebut Juara MAPSI Provinsi

Dari kegiatan ini, diharapkan dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Sehingga dapat meningkatkan ekonomi.

"Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan peserta didik bahwa di daerah Tegal itu ada kearifan lokal, yaitu berwujud batik di antaranya batik, tegalan, eco print, dan ciprat,” paparnya.

Dijelaskan, untuk SMP Negeri 2 Suradadi memilih satu jenis batik ciprat. Batik ciprat adalah salah satu Teknik dengan cara menciprat-cipratkan larutan malam pada lembaran kain, kemudian dijemur sampai benar-benar kering.

BACA JUGA:2 Atlet Kabupaten Tegal Lolos Seleksi Pra PON Jawa Tengah, Pimpinan DPRD Beri Apresiasi

Batik ciprat di Kabupaten Tegal sendiri adalah salah satu bentuk upaya pemerintah dalam memanfaatkan orang-orang disabilitas, sehingga dapat bekreatifitas, kemandirian agar mereka tidak menggantungkan pada bantuan orang lain,” pungkasnya. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: