Target Meleset, Dinkes Brebes Minta Pengerjaan Lab Biosafety Dikebut
Bangunan fisik laboratorium biosafety level 2 labkesda pengerjannya terus dikebut setelah meleset dari target.--Harian Pagi Radar Tegal
DISWAY JATENG - Melesetnya target pembangunan Laboratorium Biosafety Labkesda, membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes memperketat pengawasan. Sebab, dari target pekan ke 16 sebesar 45,71 persen realisasinya baru 25,94 persen.
Artinya, deviasi Minus pekerjaan mencapai 19,77 persen dari target. Hal itu, terungkap setelah Show Of Case Meeting digelar Dinkes dan kontraktor pelaksana. Hasilnya, pihak pelaksana pekerjaan menyanggupi menuntaskan kekurangan pada pekan ke 18.
Kepala Dinkes Brebes Ineke Tri Sulistyowati menyampaikan, pengerjaan gedung laboratorium biosafety Labkesda dikerjakan PT Gemah Ripah sebagai pemenang lelang. Namun, berdasarkan hasil evaluasi pekerjaan hingga pekan ke 16 tepatnya 24 Oktober masih belum sesuai target.
"Hasil pertemuan dan evaluasi dengan kontraktor pelaksana, pihak penyedia menyanggupi menuntaskan deviasi Minus pekerjaan yang ada," jelasnya saat dikonfirmasi Radar Tegal, Jum'at (27/10) siang.
BACA JUGA:Kadinkes Janji Penuhi Dokter Spesialis di RSUD Ir. Soekarno Ketanggungan
Terkait kendala terjadinya deviasi minus pekerjaan, lanjut Ineke, disebabkan belum selesainya konstruksi bangunan fisik. Termasuk, belum sepenuhnya partisi pabrikan yang datang dan belum terpasang.
Sehingga, presentase realisasi hasil pekerjaan belum bertambah lantaran belum selesai dikerjakan. Padahal, banyaknya item pabrikan mendominasi pekerjaan infrastruktur lab biosafety level 2.
"Intinya, pengerjaan lab biosafety level 2 labkesda ini memang tidak seperti bangunan fisik lainnya. Sebab, hampir 80 persen instalasi komponennya memang langsung dari pabrikan. Sehingga, harus menunggu bangunan fisik selesai dibangun dengan instalasi listrik harus terpasang dulu," ujarnya.
BACA JUGA:Antisipasi Penyebaran HIV/AIDS, Dinkes Brebes Sweeping Warung Remang-remang Dengan VCT
Sementara itu, Sekretaris Dinkes Imam Budi Santoso menambahkan, dengan alokasi anggaran mencapai Rp2,8 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus.
Pihaknya mengaku, sudah memberikan peringatan tegas kepada kontraktor pelaksana. Fokusnya, memastikan semua deviasi minus pada pekan 16 bisa selesai tuntas pada pekan 18 mendatang.
"Sesuai pernyataan kontraktor pelaksana, bersedia menyelesaikan target pengerjaan 7p persen. Itu termasuk menuntaskan 19,77 persen deviasi minus yang belum dikerjakan. Yakni, pemasangan sandwich panel hingga instalasi pabrikan lainnya," tandasnya. (syf)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: