NGERI! Masyarakat Tegal Diimbau Stop Boros Pangan, 2021 Penduduk Indonesia Alami Kekurangan Pangan 8,34 Persen
Kepala DKPPP Kota Tegal Sirat Mardanus menyampaikan paparan saat rapat di Gedung DPRD Kota Tegal.-K. Anam Syahmadani-jateng.disway.id
TEGAL, DISWAY JATENG - Sampah makanan tidak hanya menjadi isu lingkungan, namun juga masalah ekonomi dan sosial. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengolah jumlah makanan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya hal ini.
Sementara pada 2021, penduduk Indonesia yang masih mengalami kekurangan pangan berjumlah 8,34 persen.
Karena itu, Dinas Kelautan dan Perikanan, Pertanian dan Pangan (DKPPP) Kota Tegal mengimbau seluruh masyarakat untuk stop boros pangan.
BACA JUGA:Ini Dia 7 Rekomendasi Laptop Murah dengan Spesifikasi Terbaik 2023
“Kami mengimbau agar seluruh masyarakat bersama-sama untuk stop boros pangan. Masyarakat perlu memahami pentingnya bersama-sama mengurangi food loss and waste ini,” kata Kepala DKPPP Sirat Mardanus.
Sirat menyampaikan, mengurangi food loss and waste atau kehilangan dan pemborosan pangan di Indonesia perlu dipahami masyarakat, terutama untuk mengantisipasi dampak El Nino yang bisa berpengaruh terhadap penurunan produksi pangan.
“Yang bisa kita lakukan bersama salah satunya adalah mulai melaksanakan aksi stop boros pangan dan belanja bijak,” imbuh Sirat.
BACA JUGA:4 Rekomendasi Laptop untuk Mahasiswa, Mulai 5 Jutaan saja!
Stop boros pangan dapat diterapkan dengan benar-benar mengonsumsi makanan sampai habis tidak bersisa. Sementara belanja bijak dapat diaplikasikan dengan cara membeli keperluan pangan sesuai kebutuhan dan tidak perlu sampai panic buying.
Belanja bijak ini merupakan bagian dari kontribusi bersama untuk menjaga ketahanan pangan.
Dengan berbelanja sesuai kebutuhan dan tidak panic buying, permintaan di masyarakat tidak memicu kelangkaan pasokan dan lonjakan harga. DKPPP juga mengajak menerapkan stop boros pangan sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
BACA JUGA:6 Perbedaan Spesifikasi Laptop Advan Workpro dan Workplus, Mana yang Cocok Buat Kamu?
“Selain perilaku mubazir yang dibenci Tuhan, boros pangan dampaknya merugikan secara ekonomi bahkan lingkungan,” ujar Sirat. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jateng.disway.id