Gagal Panen, Petani di Brebes Jual Padi Jadi Pakan Ternak

Gagal Panen, Petani di Brebes Jual Padi Jadi Pakan Ternak

Salah satu lahan pertanian di wilayah Desa Bantarwaru yang mengalami gagal panen akibat bulir tanaman padi tidak berisi.-Teguh Supriyanto-jateng.disway.id

BANTARKAWUNG, DISWAY JATENG - Tanaman padi yang sedianya hendak dipanen para petani di Desa Bantarwaru, Kecamatan Bantarkawung mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan, tanaman padi yang semula tumbuh dengan normal, akan tetapi saat memasuki masa panen diketahui tidak berisi.

Seperti disampaikan Sunandar, 60, warga Dukuh Karanganyar, desa setempat. Dia mengaku, bersama petani lain tidak habis pikir. Sebab pertumbuhan tanaman padinya terbilang normal dan bagus, mulaisaat tumbuh, berbunga hingga hingga menguning tapi saat dipanen ternyata tanaman biji padi tidak berisi.

BACA JUGA:Cara Cek Penerima Bansos PKH Lewat HP dan Besaran Bantuan yang Diterima

"Terus terang kami sangat terpukul, sebab sejak awal terlihat baik-baik saja," ujarnya, Rabu 30 Agustus 2023.

Senada disampaikan, Tajudin, 55, petani Dukuh Karangsari. Menurut dia, biasanya dalam setiap hektar tanaman padi mampu menghasilkan 2, 5 - 3 Ton gabah, tapi kali ini untuk 1 hektarnya hanya menghasilkan 1 kwintal bahkan ada yang tidak ada sama sekali.

BACA JUGA:Ini 8 Cara Untuk Mendaftar Bansos 2023 Secara Online, Praktis Hanya Lewat Hp!

"Sejak penanaman, kondisi pengairan memang tidak memungkinkan, seiring dengan berlangsungnya musim kemarau. Tapi kami tetap berupaya dengan memompa dari sungai, namun hasilnya seperti ini," kata Sunandar.

Kendala pengairan, sebenarnya bukan persoalan baru bagi petani desa Bantarwaru. Sunandar juga menyatakan bahwa didaerahnya itu meskipun digali sumur sedalam 17 meter pun belum mengeluarkan air.

BACA JUGA:Ini Kabar Gembira Di Bulan Juli 2023! Simak Baik-Baik Bagi Penerima Bansos PKH dan BPNT

"Bahkan di Pedukuhan Bantarwaru bagian tengah, air sumur yang di buat warga berasa asin, padahal jauh dari daerah pesisir," imbuhnya.

Terkait hal tersebut, Kades Bantarwaru Ruslani menyampaikan, meskipun luasan lahan yang mereka miliki bervariasi, tapi sektor pertanian ini menjadi andalan perekonomian warga.

"Panen kali ini banyak petani yang memotong tanaman mereka untuk dijadikan pakan ternak, beberapa didantaranya langsung membakar lahan beserta tanamannya yang gagal panen," terangnya.

Pihaknya berharap, kedepan jaringan irigasi dapat secara maksimal menjangkau wulayah pertanian di Desa Bantarwaru sehingga kondisi serupa tidak terulang.

BACA JUGA:Info Penting! Bagi Anda yang Belum Pernah Mendapatkan Program Bansos PKH, Begini Cara Mendaftarnya

"Yang ada saat ini irigasi non teknis, sehingga saat puncak kemarau maka air tidak sampai ke lahan pertanian. Disamping juga perlu adanya penyuluhan kepada petani terkait pola tanam yang sesuai dengan kondisi cuaca," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jateng.disway.id