Mahasiswa KKN UPS Tegal Adakan Sosialisasi Anti-Bullying di SD Negeri 1 dan 2 Gembyang Kabupaten Pemalang

Mahasiswa KKN UPS Tegal Adakan Sosialisasi Anti-Bullying di SD Negeri 1 dan 2 Gembyang Kabupaten Pemalang

Sosialisasi Bullying - KKNT-MBKM--

DISWAYJATENG.ID – Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Nyata Tematik – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (KKNT-MBKM) Universitas Pancasakti Tegal. Dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Saufik Lutfianto, ST., MT. Mengadakan sosialisasi anti-Bullying di dua Sekolah Dasar (SD) Desa Gembyang, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk memenuhi program kerja dari pilar pendidikan yang diketuai oleh Widia Ningrum mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, tim KKNT-MBKM yang berhasil mengadakan acara sosialisasi atau seminar dengan tema “Stop Bullying - Stand Up, Speak Out.”  

Acara sosialisasi anti-bullying ini diadakan pada tanggal 2-3 Agustus 2023, pukul 09.00 WIB hingga selesai dan diikuti oleh siswa-siswi kelas 5 dan 6. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi tim mahasiswa dengan para guru di Sekolah Dasar Negeri 1 dan 2 Gembyang.

BACA JUGA : Ini Dia Ide Program KKN: Kolaborasi Hebat dengan Instansi Pemerintah

“Tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk mengurangi perilaku bullying yang sering terjadi pada anak-anak di Indonesia dan memberikan sedikit informasi terkait terjadinya, keterlibatan, efek serta pencegahan dalam lingkaran hitam ini,” tutur Moh. Nabil Jibran selaku pemateri acara.

Selanjutnya Ivan Nur Fauzi selaku pemateri kedua memberikan arahan terkait tanda-tanda adanya perilaku bullying yang terjadi di sekolah. “Terdiri dari tiga tanda, pertama adanya cidera atau luka yang tidak wajar, kedua hilang atau rusaknya barang-barang lainnya dan ketiga sering merasa pusing, sakit tapi tidak dibicarakan secara langsung,” ungkapnya.


Sosialisasi Bullying - KKNT-MBKM

Menurut Widia, ide awal kegiatan sosialisasi ini untuk mengingatkan bahwa kasus bullying di Indonesia semakin merajalela. Adapun kasus perundungan di lingkungan sekolah paling banyak terjadi di Sekolah Dasar (SD) dengan proposisi 25% dari total bullying yang terjadi. 

Salah satunya kasus seorang siswa kelas 2 di Sekolah Dasar Sukabumi meninggal dunia yang diduga menjadi korban bullying oleh kakak kelasnya. Akibat tindakan perundungan yang terjadi korban mendapatkan perawatan di rumah sakit selama 4 hari, sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Untuk lengkapnya dapat kalian (klik) pada Youtube “KOMPASTV”.

BACA JUGA : Polres Pemalang Sosialisasikan Materi Ujian Praktik SIM C yang Baru

Dalam acara tersebut, para peserta terlihat begitu antusias dengan materi yang diberikan secara komunikatif oleh pemateri dari mahasiswa KKNT-MBKM UPS Tegal. Selain itu kami juga memberikan brosur terkait anti-bullying kepada dua Sekolah Dasar (SD). Banyak dukungan yang kami dapatkan dari kedua belah pihak yaitu, Kepala Sekolah SDN 1 dan 2 Gembyang. Mereka mengaku sangat berterima kasih atas inisiasi mahasiswa yang telah memberikan sosialisasi materi bullying kepada siswa-siswi di sekolahnya.

Widia juga berharap, dengan adanya sosialisasi ini di sekolah dasar dapat membentuk lingkungan yang aman, nyaman, tentram dan baik bagi kesehatan mental dan fisik para pelajar dalam menuntun ilmu. “Sebab tanpa kita sadari bullying mampu memberikan efek yang kuat dalam jati diri seseorang dalam mengembangkan kreativitas dan kemampuannya dalam berpikir kritis,” ujarnya.

Di akhir acara, para peserta dibagikan kuesioner pertanyaan pemahaman terkait bullying yang telah disampaikan oleh pemateri, yang salah satunya berisikan. “Bagimana tanggapan anda tentang materi sosialisasi bullying secara keseluruhan,” hingga peserta dapat memilih salah satu dari A, B dan C untuk memberikan masukan atau evaluasi dalam rangka penyempurnaan program sosialiasi yang telah kami adakan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: