Sungai Cihaur Bantarkawung Jadi Andalan Warga Hadapi Kemarau

Sungai Cihaur Bantarkawung Jadi Andalan Warga Hadapi Kemarau

MANFAATKAN- Sebagian warga memanfaatkan air di aliran Sungai Cihaur untuk mencuci pakaian seiring dengan menyusutnya air bersih di sumur rumah sebagai dampak kemarau. -Teguh Supriyanto-Radar Brebes

BREBES, DISWAYJATENG - Berbagai upaya dilakukan oleh warga untuk tetap dapat memenuhi keperluan sehari-hari, ditengah kondisi kemarau yang berdampak pada menyusutnya sumber-sumber air bersih yang sebelumnya menjadi andalan.

Seperti yang dilakukan oleh warga yang tinggal di Desa Cibentang, Kecamatan Bantarkawung, seiring dengan menyusutnya air sumur di pemukiman warga terpaksa melakukan penghematan. Salah satunya dengan memanfaatkan air di aliran Sungai Cihaur yang melintasi wilayah mereka.

"Sumur di rumah sudah menyusut, hanya bisa diambil pagi dan sore hari saja. Jadi untuk mencuci pakaian, ya kita lakukan di saluran ini yang kebetulan airnya sedang banyak," kata Waryati, salah seorang warga, Selasa (8/8).

BACA JUGA:Tebing Kritis Sungai Pemali Ancam Rumah Warga

Meski mencuci dengan menggunakan air sungai, dirinya mengaku pakaian tetap dibilas menggunakan air sumur di rumah mereka. Hal ini untuk tetap menjaga agar kebersihan pakaian, setelah dicuci menggunakan air irigasi.

"Di rumah tetap dibilas lagi. Tujuannya hanya penghematan, sebab air sumur sekarang sudah menyusut, jadi lebih diprioritaskan untuk dipakai kebutuhan konsumsi," terangnya. 

Diakui Wati, kemarau mengakibatkan sumur dirumah warga hanya dapat dimanfaatkan pada pagi hari saja. Sedangkan jika sudah siang, maka warga lebih memilih memanfaatkan air sungai. "Kalau sudah siang, air sumur keruh bercampur tanah. Jadi untuk kebutuhan selain memasak, kita manfaatkan air sungai," ucapnya.

Kades Cibentang Suyanto menyampaikan, meski kemarau panjang masih berlangsung namun sejauh ini belum ada laporan terkait kesulitan air bersih konsumsi. "Kemarau memang berdampak pada berkurangnya air di sumur-sumur milik warga, tapi kami belum mendapat laporan adanya wilayah yang mengalami krisis air bersih," katanya.

BACA JUGA:Kritis, Tebing Sungai Pedes di Kecamatan Tonjong Brebes Makin Ancam Lahan Pertanian

Dikatakan, jauh-jauh hari pemerintah Kecamatan telah menginstruksikan kepada pemerintah desa melalui beberapa kegiatan, agar memantau perkembangan di wilayah masing-masing seiring dengan berlangsungnya musim kemarau yang berlangsung cukup panjang ini.

"Terutama bila terdapat wilayah yang mengalami krisis air bersih, agar segera melaporkan ke Pemerintah Kecamatan. Tujuannya agar segera dapat kita tindaklanjuti dengan berkoordinasi bersama instansi terkait guna penanganannya," terangnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: