Dari 3.235 ODGJ di Brebes, Baru 1.613 Yang Jadi Pasien Berobat
EVAKUASI - Tim Puskesmas dibantu personel Polsek mengevakuasi ODGJ saat mengamuk di lingkungan tempat tinggalnya.--
BREBES, DISWAYJATENG - Sebanyak 1.613 warga Kabupaten BREBES berstatus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat, masih menjalani pengobatan.
Jumlah tersebut, termasuk dari total pasien 3.235 ODGJ yang sudah ditangani Dinas Kesehatan. Bahkan, 40 pasien ODGJ masih dalam kondisi terpasung karena berpotensi melukai dan mengancam keselamatan orang lain. Akumulasi kasus ODGJ, merupakan hasil pemetaan dan pendampingan Program Pencegahan dan Pengendalian Kesehatan Jiwa.
BACA JUGA:Puskesmas ODGJ Milik Pemkab Brebes Terbengkalai
Kepala Dinkes Brebes melalui Sekretaris Imam Budi Santoso mengungkapkan, makin bertambahnya jumlah ODGJ di kota bawang merupakan hasil pemetaan terbaru. Bahkan, semuanya (3.235 ODGJ-red) semuanya masuk kategori berat.
Tiga tahun terakhir, capaian pelayanan kesehatan jiwa ODGJ berat terus meningkat. Yakni, 2020 hanya 2.235 kasus 50 dipasung. 2021, 2.554 kasus 49 dipasung dan 2022, 3.235 kasus 40 dipasung.
"Sebanyak 1.613 ODGJ berat, sudah dan masih mengakses layanan kesehatan secara rutin," ungkapnya, Selasa (8/8).
BACA JUGA:Jumlah ODGJ di Brebes Melonjak Jadi 3.235, Mayoritas Usia Muda Produktif
Meski kasus ODGJ berat melonjak, lanjut Imam, peningkatan kualitas dan pelayanan pasien gangguan kejiwaan semakin baik. Buktinya, angka ODGJ yang terpasung semakin berkurang dari 50 menjadi 49 dan 40. Termasuk, pendampingan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat di 38 puskesmas lebih intensif.
Sementara itu, pemegang program kesehatan jiwa Agus Riyanto menambahkan, faktor utama pemicu ODGJ meliputi psikologi atau psycotic dan psiko sosial. Artinya, potensi gangguan kejiwaan karena pengaruh lingkungan.
Sehingga, upaya menyelesaikan permasalahan ODGJ dengan optimalisasi pelayanan kesehatan jiwa masyarakat. Yakni, peningkatan cakupan yang dilaksanakan secara komprehensif dari hulu ke hilir.
BACA JUGA:3.235 Warga di Brebes Berstatus ODGJ Berat, 40 Terpaksa Dipasung
"Edukasi kesehatan jiwa bagi keluarga penderita. Terus dilakukan untuk memotivasi keluarga. Sekaligus, berobat secara teratur dan merubah stigma negatif," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: