Erosi Sungai Pemali Rusak Belasan Hektar Lahan Pertanian di 2 Desa

Erosi Sungai Pemali Rusak Belasan Hektar Lahan Pertanian di 2 Desa

TERGERUS- Salah satu lokasi yang sebelumnya adalah lahan pertanian namun tergerus aliran Sungai Pemali hingga mendekati badan jalan kabupaten.-Teguh Supriyanto -Radar Brebes

BREBES - Daerah Aliran Sungai (DAS) Pemali yang melalui dua desa di Kecamatan Bantarkawung Kabupaten BREBES dalam kondisi mengkhawatirkan. Erosi sungai yang mengikis lahan pertanian serta akses jalan kabupaten itu kini bertambah parah.

Dua desa yang berada di daerah DAS tersebut yakni Desa Pangarasan dan Desa Kebandungan. 

BACA JUGA:Tebing Kritis Sungai Pemali Ancam Rumah Warga

Di wilayah Desa Kebandungan, belasan hektar lahan pertanian jagung milik warga saat ini sudah tidak dapat lagi ditanami akibat erosi yang terjadi di Dukuh Pendil.

Selain merusak lahan pertanian, aliran sungai juga mengancam keberadaan badan jalan kabupaten antara Kebandungan-Cikamuning yang berada tepat di sisi timur sungai.

Bahkan, saat musim hujan lalu, ruas jalan yang berdampingan dengan sungai tersebut telah terjadi erosi tanah seluas 150 meter. 

BACA JUGA:2000 Hektar Sawah DI Pemali Rawan Kekeringan, Terapkan Sistem Gilir dan Kawal Air

"Semula jarak antara jalan dangan bibir sungai sejauh 50 meter, namun saat ini hanya tinggal 10 meter," jelas Wirsad selaku Kades Kebandungan.

Akibat kondsi tersebut, saat ini sedikitnya 15 hektar lahan pertanian yang semula merupakan perkebunan jagung tidak dapat berfungsi akibat erosi.

Padahal, menurut dia, Desa Kebandungan sendiri dikenal sebagai penghasil jagung dan biasanya memasuki kemarau seperti ini, petani bersiap untuk panen. "Tapi semenjak lahan tergerus sungai mereka tidak bisa lagi memanfaatkannya," kata Wirsad.

BACA JUGA:Mobil Pemudik Tersesat di Tanggul Sungai Pemali Brebes, Ceritanya Horor Banget

Sementara di Desa Pangarasan, aliran sungai mengancam warga yang tinggal di Dukuh Krajan utara dan Krajan timur Desa setempat. Menurut Ahmad Nirom, selaku Kades, selain mengikis lahan pertanian, erosi sungai juga mengancam keberadaan pemukiman warga.

"Saat ini bibir terbing sungai semakin mendekati pemukiman warga, padahal sebelumnya antara pemukiman dengan sungai terdapat kebun," kata Nirom.

Dia berharap, adanya solusi dari pemerintah setempat maupun pemerintah provinsi untuk menanggulanginya. Jangan sampai petani setempat kehilangan lahan tanaman pangannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: