Harga Beras Melejit Jelang Puncak Panen Raya, Bulog Ungkap Penyebabnya
Kepala Bulog Pekalongan Ramadin mengecek stok beras--
PEKALONGAN, DISWAYJATENG- Menjelang puncak panen raya padi di wilayah Pantura Jawa Tengah, harga beras justru melejit tinggi.
Kenaikan harga beras, ditengarai bukan karena tidak adanya panen. Namun, karena adanya penjualan antar daerah yang petani lakukan.
BACA JUGA:Operasi Pasar di Brebes, Dua Ton Beras Murah Ludes 2 Jam
Kepala Bulog Cabang Pekalongan, Ramadin Ruding menyebutkan jika saat ini di wilayah kerjanya yang meliputi Kabupaten Brebes hingga Batang baru akan menuju puncak panen. Selain itu, juga stok beras yang ada di Gudang saat ini masih mencukupi.
“Seharusnya kan kalau menuju puncak panen, maka harga beras akan turun. Tetapi saat ini justru mengalami kenaikan karena adanya penjualan antar daerah itu,” terang Ramadin, Sabtu 14 Juli 2023.
Menurut Ramadin, kenaikan harga beras ini bukan karena tidak ada panen, tetapi karena adanya penjualan antar daerah oleh petani.
Namun begitu, kenaikan harga beras ini akan berdampak pada menurunnya serapan dari petani. Jika biasanya mencapai 400 ton per hari, saat ini hanya 200 ton perhari.
“Kalau realisasi serapan turun, maka harga beras di pasaran akan naik. Tetapi, masyarakat tidak perlu khawatir karena stok kita masih aman dan cukup untuk beberapa bulan kedepan,” tukas Ramadin.
BACA JUGA:Waduh! Stok Beras di Gudang Bulog Sudah Menipis
Bulog Operasi Pasar
Menurunnya serapan, menyebabkan harga beras di pasaran masih cukup tinggi. Meski begitu, stok beras di wilayah Bulog Cabang 6 Pekalongan masih mencukupi kebutuhan hingga beberapa bulan kedepan.
Karenanya, pihak Bulog siap melakukan operasi pasar atau operasi pasar atau program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Hal itu, untuk menstabilkan harga beras di pasaran agar harganya tidak terus mengalami kenaikan.
BACA JUGA:Atasi Inflasi dari Hulu ke Hilir, Ganjar Gandeng Bulog dan Polda Jateng
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: