Polres Pemalang Salurkan Bantuan 20 Ribu Liter Air Bersih untuk Desa Siremeng

Polres Pemalang Salurkan Bantuan 20 Ribu Liter Air Bersih untuk Desa Siremeng

Polres Pemalang berikan bantuan air bersih pada warga Siremeng Pulosari Pemalang --

PEMALANG, DISWAYJATENG- Ratusan warga Desa Siremeng Kecamatan Pulosari, Kabupaten PEMALANG Jateng mendapatkan bantuan air bersih dari Polres PEMALANG, Senin (19/6).

Bantuan diberikan di Desa Siremeng, Kecamatan Pulosari karena di desa tersebut belum ada sumber mata air, sehingga kesulitan air terjadi setiap tahunnya.

Apalagi di masa kemarau. Warga terlihat antusias merasa kegirangan saat menerima bantuan tersebut. Mereka mendapat bantuan air bersih sebanyak 20 ribu liter.

BACA JUGA:447 Orang Jadi Korban TPPO, Polres Pemalang Berhasil Ringkus Pelaku Utama

Desa Siremeng menjadi salah satu desa yang kesulitan air bersih, dan bergantung pada tempat penampungan air atau beli dari pedagang air.

Kapolres Pemalang AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya melalui Kabag Log Kompol Nana Edi Sugito mengatakan, penyaluran bantuan air bersih pada warga Desa Siremeng, dalam rangka Hari Jadi Bhayangkara ke-77.

BACA JUGA:Maksimalkan Fungsi Edukasi dan Sosialisasi, Polres Pemalang Gandeng Radar Tegal

"Bantuan yang diberikan sekitar 4 tangki, untuk membantu masyarakat agar bisa menikmati air bersih, dan penuhi kebutuhan pokok akan air" katanya, Senin (19/6).

Kepala Desa Siremeng Solikhin mengucapkan terima kasih kepada Polres Pemalang, atas perhatian yang diberikan kepada warganya.

“Memang situasi seperti ini kerap terjadi setiap tahun, masyarakat Desa Siremeng pasti mengalami kekurangan air bersih pada musim kemarau,” kata Solikhin.

Sehingga, kata dia, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pada musim kemarau, warga harus membeli atau menunggu bantuan air bersih dari berbagai pihak.

“Pada musim hujan, masyarakat memang menampung dan menggunakan air hujan untuk keperluan sehari-hari, tapi itu hanya untuk untuk beberapa hari saja," ujarnya

Sementara itu Kusni salah satu warga Siremeng mengatakan, kesulitan air yang dirasakannya sudah sekitar 3 bulan.

Air di penampungan kering dan tidak turun hujan, sehingga harus beli air dari pedagang air keliling. Yang tersedia dalam ukuran tangki, derijen atau pikulan degan harga mulai dari Rp 50.000 sampai ratusan ribu rupiah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: