Dosen IPB buat Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi, Tingkat Akurasinya terklaim mencapai 94%
Dosen IPB buat Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi, Tingkat Akurasinya terklaim mencapai 94%-disway jateng-
DISWAYJATENG.ID – Dosen IPB buat Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi, Tingkat Akurasinya terklaim mencapai 94%, akhirnya ada bantu mengertikan apa yang bayi inginkan.
BACA JUGA:Udang Goreng Mayonaise Enak Ala Restoran!!
Seorang Dosen Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB) yaitu Medhanita Dewi Renanti, S Kom, M Kom. Mengembangkan sebuah aplikasi yang dapat menerjemahkan tangisan bayi.
Aplikasi ciptaannya adalah Madsaz, aplikasi ini sangat membantu para ibu untuk menangani buah hati mereka ketika menangis. Terutama untuk para ibu muda yang baru memiliki seorang anak.
Aplikasi Madsaz ini tersedia dalam bahasa Indonesia dan Inggris yang hanya bisa terunduh dalam perangkat android saja. Tingkat akurasi dari aplikasi ini pun sudah terklaim mencapai 94% dan akan lebih efektif jika penggunaannya pada bayi berusia 0-3bulan.
Medhanita menjelaskan bahwa aplikasinya bisa mendeteksi lima jenis tangisan yakni lapar, mengantuk, bersendawa, kembung dan bayi merasa tidak nyaman. Sejak Februari 2023 aplikasi Madsaz ini sudah ada 176 negara yang telah mengunduh dengan 257 ribu pengguna aktif.
Lalu seperti apasih cara kerja dari aplikasi ini?. Madsaz mempunyai cara kerja sebagai berikut.
Cara Kerjanya Madsaz
Dosen Vokasi IPB Medhanita menjelaskan cara kerja aplikasi ini adalah untuk mengartikan atau menerjemahkan tangisan bayi. Jadi, jika suara tangisan bayi itu akan terekam cirinya dan kemudian terproses oleh aplikasi.
"Jadi, saat ada sinyal tangisan bayi baru itu akan langsung terproses. Terekstraksi cirinya, kemudian membandingkan dengan jarak terdekat dari 'cetakan' (jenis tangisan) yang ada," jelas Medhanita.
"Sudah ada lima 'cetakan' yaitu bayi lapar, bayi ngantuk, ingin sendawa. Sakit perut dan tidak nyaman karena popoknya basah, serta udara panas-dingin," lanjutnya.
Setelah tercirikan, suara tangisan itu akan terhitung jarak dekatnya dengan ciri tangisan yang lebih mendominasi. Hasil itulah yang sering kita sebut sebagai klasifikasi tangisan bayi.
"Kalau bayi lapar ada N-nya pada bagian awal, 'Neh neh neh.' Jadi lidah bayi agak nempel dengan langit-langit. Kalau bayi ngantuk hampir sama kayak manusia dia akan menguap 'A a a a'," tutur Medhanita.
"Kalau sendawa frekuensinya agak lebih cepat, misalnya seperti 'Eh eh eh, lain halnya jika kombinasi (lapar dan mau sendawa). 'Eh eh eh neh neh neh.' Terambil dari dominannya yang paling sering bayi bunyikan apa" sambung dia.
Medhanita mengatakan aplikasi tersebut bisa para ibu gunakan untuk bayi pada usia berapa saja. Namun, tingkat akurasi 94% ini terdapat pada bayi usia 0-3 bulan, dengan noise yang minimal. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: