Mayat Remaja di Kebun Kopi Grabag Magelang Diduga Korban Pembunuhan, Berawal dari Hape Hilang

Mayat Remaja di Kebun Kopi Grabag Magelang Diduga Korban Pembunuhan, Berawal dari Hape Hilang

MAGELANG, (DiswayJateng)- Penemuan mayat seorang remaja di kebun kopi wilayah Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jateng bikin geger warga.

Korban yang merupakan pelajar SMP yang sebelumnya dikabarkan hilang oleh keluarganya. Diduga mayat tersebut merupakan korban pembunuhan.

Kapolres Magelang AKBP Sajarod Zakun, Jumat (5/8/2022) mengungkapkan, kasus ini berawal ada salah satu kepala desa melaporkan ke Polsek Grabag bahwa salah seorang warganya yang masih anak-anak belum kembali pulang. Saat itu korban diketahui pergi bersama temannya, Rabu (3/8/2022).

“Mendapat laporan lalu dilakukan pencarian terhadap anak tersebut. Setelah dilakukan pencarian di sebuah kebun kopi, anak yang diduga hilang tersebut diketemukan meninggal dunia,” imbuhnya.

Polres Magelang curiga dengan kondisi mayat remaja 15 tahun tersebut. Secara kasat mata terdapat sejumlah luka benda tajam dan tumpul di bagian kepala, kaki dan tangan.

Setelah dilakukan penyelidikan, polisi berhasil mengamankan seorang remaja lain yang diduga merupakan pelakunya.

“Satu terduga pelaku penganiayaan yang mengakibatkan kematian kepada korban telah diamankan. Terduga pelaku juga masih anak-anak di bawah umur. Dugaan sementara pelaku ini sakit hati, karena diduga mengambil barang berupa HP milik korban,” ucap 

Dari pengakuan sementara dan keterangan saksi-saksi, yang melakukan adalah teman sendiri yang mengajak korban keluar.

“Motifnya masih kita dalami, apakah ada unsur kesengajaan atau perencanaan. Dan untuk dugaan sementara pelaku ini sakit hati, karena diduga mengambil barang berupa HP milik korban. Sehingga korban diajak keluar oleh pelaku dan terjadilah penganiayaan,” papar AKBP Sajarod.

Untuk keterangan sementara, pelaku melakukan penganiayaan sendiri. Polisi akan terus mendalami jika ada keterlibatan dari pihak lainnya.

"Sementara informasi baru satu untuk terduga pelaku. Dan dari pengakuan pelaku menggunakan senjata tajam menggunakan sabit dan balok kayu,” terang AKBP Sajarod.

Dikarenakan terduga pelaku masih anak-anak, kasus tersebut akan ditangani unit PPA Satreskim.

“Penyelidikan akan kita percepat. Dan akan kami dalami lagi kasus ini. Segera akan kami rilis lengkap terkait kasus ini,” tandas AKBP Sajarod.

Berdasarkan informasi yang beredar, peristiwa pembunuhan itu disebabkan oleh hilangnya sebuah handphone (HP) milik korban. Saat pelajaran PAI dan praktek di masjid sekolah, HP korban ditinggal di dalam tas di kelas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com