Perusahaaan Daerah Butuh Tata Kelola Yang Baik: Pentingnya GCG Cegah Penyimpangan dan Jaga Kepercayaan Publik

Perusahaaan Daerah Butuh Tata Kelola Yang Baik: Pentingnya GCG Cegah Penyimpangan dan Jaga Kepercayaan Publik

FOTO - Direktur Perumda Air Minum Tirta Bahari.Foto: Istimewa --

BACA JUGA:Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal Berencana Bangun Reservoir

BACA JUGA:Hasan Suhandi Kembali Jabat Dirut Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal

Selain upaya internal, Perumda Air Minum Tirta Bahari juga menekankan pentingnya pengawasan eksternal dari Pemerintah Kota Tegal dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tegal sebagai pemilik modal daerah.

Transparansi tidak boleh berhenti di internal. Perumda Air Minum Tirta Bahari terbuka untuk diaudit, dinilai, dan dikritik demi perbaikan terus-menerus.

Akademisi Universitas Pancasakti Tegal Dr Dian Rahmawati MM menilai bahwa Perumda Air Minum Tirta Bahari memiliki potensi besar menjadi role model BUMD yang bersih dan profesional. Menurutnya, BUMD memiliki tanggung jawab ganda: efisiensi bisnis dan pelayanan publik. Karena itu, GCG adalah kebutuhan mutlak. Tanpa GCG, risiko korupsi, nepotisme, dan manipulasi keuangan bisa terjadi kapan saja.

Dr Dian merujuk pada studi Kusumastuti et al. (2007), yang menyimpulkan bahwa implementasi GCG berdampak signifikan terhadap peningkatan kinerja dan kepercayaan investor, bahkan dalam konteks BUMD.

BACA JUGA:Pelanggan Perumda Air Minum Tirta Bahari Tembus 43.000

BACA JUGA:Cek Kepuasan Pelanggan, Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal Lakukan Survai

Secara keseluruhan, komitmen Perumda Air Minum Tirta Bahari dalam menerapkan GCG patut diapresiasi, apalagi di tengah tuntutan masyarakat akan pelayanan air bersih yang profesional dan transparan. 

Ke depan, perusahaan ini diharapkan dapat menjadi pionir dalam menciptakan budaya etika bisnis yang kuat di lingkungan BUMD, tidak hanya di Tegal, tetapi juga secara nasional. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: