RSUD Mijen Kota Semarang Catat Hampir 7.000 Pasien dalam Setahun, Siap Terima BPJS 2026

RSUD Mijen Kota Semarang Catat Hampir 7.000 Pasien dalam Setahun, Siap Terima BPJS 2026

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng saat menghadiri peringatan satu tahun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Di RSUD Mijen, Minggu 14 Desember 2025.-Dok pemkot semarang-Wahyu Sulistiyawan

SEMARANG, Diswayjateng.com — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mijen mencatat kinerja positif sepanjang satu tahun beroperasi dalam memperluas akses layanan kesehatan, khususnya bagi warga di wilayah barat Kota Semarang.

Sejak mulai beroperasi, rumah sakit ini telah melayani sebanyak 6.884 pasien umum dan kini bersiap memperluas cakupan layanan dengan menerima pasien peserta BPJS Kesehatan mulai 2026.

Momentum satu tahun operasional tersebut ditandai dengan penandatanganan kerja sama layanan antara RSUD Mijen dan BPJS Kesehatan. Kerja sama ini menjadi langkah awal agar masyarakat dapat memperoleh layanan kesehatan rujukan tanpa harus menempuh jarak yang jauh.


Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menyebut keberadaan RSUD Mijen sangat strategis dalam upaya pemerataan pelayanan kesehatan. Meski baru melayani pasien umum, angka kunjungan yang mendekati 7.000 pasien dinilai menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat.

BACA JUGA:Sidak Pasar Jelang Nataru, Wali Kota Semarang Ingatkan Pedagang: Jangan Premo Nanti Rugi Besar
“Jumlah kunjungannya hampir 7.000 pasien. Ini membuktikan rumah sakit ini memang dibutuhkan oleh warga Mijen dan sekitarnya, sekaligus menjadi bagian dari pemerataan layanan kesehatan,” ujar Agustina saat menghadiri peringatan hari jadi pertama RSUD Mijen, Minggu, 14 Desember 2025.


Ia menambahkan, pengembangan fasilitas kesehatan menjadi agenda penting Pemerintah Kota Semarang mengingat kebutuhan layanan kesehatan masyarakat yang terus meningkat. Menurutnya, ketersediaan layanan kesehatan di Kota Semarang masih perlu ditingkatkan agar sebanding dengan jumlah penduduk dan kebutuhan riil di lapangan.

Melalui program Semarang Inklusif yang diwujudkan dalam Semarang Sehat, Pemkot Semarang berkomitmen memperluas akses layanan, antara lain dengan pengembangan RSUD Mijen, peningkatan kapasitas puskesmas pembantu menjadi puskesmas, serta penguatan puskesmas rawat inap.


“Kami terus mendorong peningkatan fasilitas layanan kesehatan agar masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang lebih dekat, mudah, dan merata,” jelasnya.


Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Mochamad Abdul Hakam, mengatakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan BPJS Kesehatan menjadi tonggak penting bagi RSUD Mijen. Ia menyebut kerja sama tersebut memungkinkan rumah sakit mulai melayani pasien BPJS sesuai ketentuan yang berlaku.


“Penandatanganan PKS ini menjadi hadiah istimewa di usia satu tahun RSUD Mijen. Dengan kerja sama ini, layanan untuk pasien BPJS akan segera bisa diberikan,” katanya.


Ke depan, RSUD Mijen direncanakan melayani peserta BPJS dari berbagai kelas, sehingga masyarakat di wilayah Mijen, Gunungpati, hingga Ngaliyan dapat lebih mudah mengakses layanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan.


Saat ini, RSUD Mijen telah memiliki sejumlah layanan spesialis, antara lain penyakit dalam, anak, kebidanan dan kandungan, bedah, kesehatan jiwa, anestesi, patologi klinik, serta kulit dan kelamin. Pada 2026 mendatang, rumah sakit ini menargetkan penambahan layanan spesialis saraf, rehabilitasi medik, dan ortopedi.


Peringatan satu tahun operasional RSUD Mijen juga diisi dengan berbagai kegiatan sosial, seperti sunatan massal, pemeriksaan kesehatan gratis, talkshow bersama dokter spesialis, serta program pendampingan balita dengan masalah gizi. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari komitmen RSUD Mijen untuk terus hadir memberikan pelayanan kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: