Wali Kota Semarang Agustina Tekankan Pentingnya Jaga Kesehatan Mental Mahasiswa di Acara Indonesia Punya Kamu
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti menjadi pembicara pada program spesial Indonesia Punya Kamu yang digelar di Muladi Dome Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. -Dok pemkot semarang-Wahyu Sulistiyawan
SEMARANG, diswayjateng.com – Wali Kota SEMARANG, Agustina Wilujeng Pramestuti menjadi salah satu pembicara utama dalam program spesial Indonesia Punya Kamu yang digelar di Muladi Dome Universitas Diponegoro (Undip) SEMARANG.
Acara yang mengusung empat pilar utama Inovasi, Energi, Keuangan, dan Kesehatan ini dirancang untuk mendorong anak muda lebih siap menghadapi tantangan masa depan.
Dalam sesi dialog bertema “It’s Okay Not to Be Okay. Jaga Mental, Jaga Masa Depan,” Agustina menyoroti kehidupan mahasiswa di kota besar seperti Semarang yang menawarkan peluang, tetapi sekaligus memunculkan tekanan baru.
Tantangan tersebut muncul dari perubahan gaya hidup, perkembangan teknologi, hingga derasnya arus informasi yang memengaruhi cara anak muda menilai diri, bersosialisasi, dan mengambil keputusan.
“Masih ada stigma terkait kesehatan mental dan itu menjadi hambatan utama. Karena itu, Pemkot Semarang hadir sebagai pendengar sekaligus pelindung, siap mendampingi anak muda menata masa depan,” ujar Agustina, Rabu 3 Desember 2025.
Agustina menjelaskan, Pemerintah Kota Semarang kini menempatkan isu kesehatan mental sebagai prioritas. Berbagai layanan telah disiapkan, mulai dari konseling gratis dan privat, layanan di PUSPAGA, Puskesmas, rumah sakit, hingga kerja sama dengan Fakultas Psikologi Undip, Unika, dan sejumlah klinik psikologi untuk mempercepat penanganan.
“Kami bersyukur karena pemerintah pusat memberi kewajiban khusus terkait kesehatan mental. Dengan begitu, kami punya dasar kuat untuk menggandeng universitas dan lembaga psikologi agar terlibat dalam penanganan masalah ini,” jelasnya.
Selain kesehatan mental, Agustina juga menyoroti pentingnya pengembangan potensi kreatif generasi muda. Pemkot Semarang mendorong kegiatan seperti lomba karya tulis bertema kehidupan kampung untuk melatih kepekaan dan fokus anak muda terhadap lingkungan sekitar.
“Anak muda sekarang memiliki tantangan dalam aspek sosial, mudah terbawa emosi. Melalui karya tulis tentang kampung, mereka bisa belajar peka dan fokus pada hal-hal di sekitar mereka,” tuturnya.
Ia juga menyinggung hobi gim (game) yang semakin populer. Menurutnya, bermain gim tidak hanya berhenti sebagai hiburan, tetapi bisa menjadi peluang karier.
“Soal gim, kami ingin menyampaikan bahwa kalian tidak hanya bisa bermain sebagai konsumen. Kalian juga bisa mendapatkan penghasilan dari industri gim,” ujar Agustina.
Pada akhir sesi, Agustina menegaskan bahwa pemerintah kota berperan sebagai “shoulder to cry on” bagi anak muda. Salah satu langkah yang dilakukan adalah kolaborasi KNPI dan Fakultas Psikologi Undip untuk mendatangi sekolah-sekolah dan menggunakan gim edukatif sebagai sarana agar anak-anak lebih terbuka dalam bercerita mengenai masalah yang mereka hadapi.(sul)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
