Penuhi Janji ke Pramono Anung, Azrul Ananda 'Goes' Surabaya- Jakarta Melintasi Kota Salatiga

Berkawan bukan hitungan setahun dua tahun, Azrul Ananda mengaku cukup mengenal sosok politisasi PDI-P itu.

"Kebetulan saya dan mas Pramono Anung adalah teman lama saat saya masih di media. Kebetulan beliau juga pemain basket, saya juga pemain basket, sama-sama suka olahraga. Mas Pramono Anung juga suka sepeda saya juga suka sepeda," papar pria akrab disapa, Mas Ulik.

BACA JUGA: Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Semarang Turun 20 Persen, Ada 26 Kejadian Selama Ketupat Candi 2025

BACA JUGA: Kaesang Pangarep dan Ketua PSI Salatiga Bahas Robby Hernawan Ber-KTA PSI dan Gerindra

Goes Surabaya-Jakarta dijalani Mas Ulik bersama enam orang lainnya, memiliki banyak kisah menarik.

Salah satu sosok dalam rombongan Asrul Ananda terdapat seorang yang telah lanjut usia, Go Suhartono atau biasa disapa, Koh Hai. Dengan usianya menginjak 75 tahun, goes bersama Azrul Ananda bukan kau pertama.

"Sudah lama saya dan mas Azrul Ananda melakukan goes keliling Indonesia. Terjauh ke Flores, Pulau Komodo hingga Labuhan Bajo. Jalan-jalan fun bike hingga pasca COVID-19 pun masih giat," ujar Koh Hai.

Hobby yang dicintai, membawa Koh Hai melakukan goes dengan penuh kegembiraan.

Hal sedana disampaikan satu-satunya 'Kartini' yang dalam rombongan Azrul Ananda goes Surabaya-Jakarta. Dia adalah Rina Harjtianto (51).

BACA JUGA: CEO PSIS Minta Maaf Atas Kejadian di Stadion Jatidiri

BACA JUGA: Jadi Mentor Inspektorat se-Jateng, Ganjar Beri Penguatan Materi Antikorupsi

Satu-satunya Srikandi yang ikut mancal goes Surabaya-Jakarta. Hanya saja, setibanya di Salatiga perjalanan Rina terhenti karena ada kepentingan.

"Memang long ride kebanyakan memang terbentur waktu. Stamina masih bisa bersaing dengan kaum adam," aku Rina.

Rina yang turut tergabung dalam AA SoS bersama kurang lebih 100 anggota inti menyelipkan pesan bagi Perempuan-perempuan di luar sana.

"Pesen untuk perempuan, sepeda paling ok, banyak daerah ditemukan berbeda-beda, aneka ragam kuliner, budaya yang unik. Yang penting hati yang bahagia," pungkasnya.






 

Sumber: