Mangkrak Puluhan Tahun, Eks Stasiun KA Siap Disulap Pusat Kuliner dan UMKM Kudus

Mangkrak Puluhan Tahun, Eks Stasiun KA Siap Disulap Pusat Kuliner dan UMKM Kudus

Perwakilan manajemen PT KAI mensurvei kondisi eks Stasiun Kereta Api di Kudus-arief pramono/diswayjateng.id-

Untuk diketahui, asal usul satu-satunya stasiun di Kota Kretek ini konon dibangun selama dua periode. Periode pertama adalah pembangunan dua jalur kereta api, yaitu Jurnatan–Juwana dan Kudus–Mayong yang dibangun oleh Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij.

Jalur Demak–Kudus selesai pada tanggal 15 Maret 1884, dan dilanjut menuju Juwana pada tanggal 19 April 1884. Selanjutnya, dibangun jalur cabang menuju Mayong pada tanggal 6 September 1887.

Seiring berkembangnya Kota Kudus, tata letak jalur yang semula melewati tengah kota dan alun-alun dipindah, karena mengganggu perjalanan dengan mobil pribadi, kereta kuda, dan angkutan umum yang saat itu sudah mulai bertumbuh pesat.

Karena itulah, dibangun stasiun baru di Wergu Wetan yang sekarang ini masih ada. Stasiun Wergu dibuka pada tahun 1919.  Jalur dan stasiun ini terus beroperasi hingga tahun 1986. Jalurnya ditutup karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum.

Stasiun ini dulu mempunyai depo lokomotif. Saat ini depo lokomotif Kudus beralih fungsi menjadi kios, sementara emplasemennya berubah menjadi karoseri bak truk.

Selain depo, stasiun ini juga mempunyai sebuah gudang yang dahulu digunakan untuk menyimpan hasil bumi, sekarang gudang digunakan untuk lapangan futsal. Di sebelah utara Stasiun Kudus masih berdiri tegak tiang sinyal mekanik tipe Alkmaar.

Bangunan stasiun ini pernah dijadikan sebagai pasar sejak 1993. Untuk menandai bekas stasiun, pasar ini dikenal sebagai Pasar Stasiun Wergu. Sejak tahun 2017, semua pedagang yang berjualan di stasiun ini telah dipindahkan ke Pasar Baru. Stasiun ini akhirnya sepi dan ditutup seng.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait