Pemilihan Kelurahan Kauman didasarkan pada adanya kasus penyalahgunaan narkotika di wilayah tersebut.
Kelurahan Kauman dinilai mampu menjalankan program P4GN secara maksimal.
Wilayah ini memiliki penggiat dan relawan anti narkoba yang aktif.
Pemerintah kelurahan juga mengalokasikan anggaran khusus untuk program P4GN.
“Kami melihat komitmen yang kuat dari pemerintah kelurahan dan warganya,” ujar Suryanto.
Memasuki 2026, Tim Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNK Batang menyiapkan sejumlah program strategis.
Program tersebut meliputi Pelatihan Teknis Pendidik Sebaya Anti Narkotika.
Selain itu, BNNK Batang akan memperluas Informasi dan Edukasi P4GN melalui media luar ruang, media elektronik, dan non-elektronik.
Monitoring dan evaluasi juga menjadi fokus untuk memastikan efektivitas program.
Di bidang rehabilitasi, BNNK Batang menangani 28 klien rawat jalan sepanjang 2025.
Klien tersebut terdiri dari 23 laki-laki dan 5 perempuan.
Sebanyak 21 klien datang secara sukarela, 5 klien hasil TAT, dan 2 klien rujukan dari Kepolisian RI.
Latar belakang klien sangat beragam, mulai dari buruh, pekerja swasta, mahasiswa, pelajar, hingga pengangguran.
Rentang usia klien berada di kisaran 14 hingga 50 tahun.
Jenis narkoba yang digunakan meliputi sabu, ganja, serta obat daftar G seperti DMP, alprazolam, excimer, tramadol, dan yarindoo.
Setelah menyelesaikan program rehabilitasi, klien memasuki layanan pascarehabilitasi.