BNNK Batang memberikan layanan pascarehabilitasi kepada 25 klien.
Pendampingan dilakukan melalui evaluasi perkembangan dan kunjungan rumah.
Hasilnya, 86,76 persen klien mengalami peningkatan kualitas hidup.
“Komitmen klien dan dukungan keluarga menjadi faktor utama keberhasilan pemulihan,” jelas Suryanto.
Tim Rehabilitasi BNNK Batang juga melakukan 20 kali Skrining Intervensi Lapangan (SIL).
SIL menyasar sekolah, kos-kosan, dan lokasi keramaian desa.
Dari kegiatan tersebut, 5 klien berhasil dijangkau untuk menjalani rehabilitasi sukarela.
Selain itu, Program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) dilaksanakan di Kelurahan Sambong.
IBM melibatkan 5 Agen Pemulihan dari warga setempat.
Program ini berhasil menjangkau 5 klien penyalahguna narkoba kategori ringan.
Klinik BNNK Batang pada 2025 berhasil meraih akreditasi Paripurna sesuai SNI 8807:2022.
Pengukuran Indeks Kapabilitas Rehabilitasi (IKR) mencatat nilai 3,90 kategori A-Optimal.
Capaian ini menegaskan mutu layanan rehabilitasi BNNK Batang berada pada level sangat baik.
Di bidang pemberantasan, BNNK Batang bersama BNN Provinsi Jawa Tengah mengungkap 5 kasus narkotika.
Sebanyak 11 tersangka diamankan sepanjang Januari hingga Desember 2025.
Barang bukti yang disita mencapai 3.857,45 gram ganja dan 24,76 gram sabu.