SLAWI, disway jateng – Dalam upaya meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan di bidang pelayanan Keluarga Berencana (KB), Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Tegal bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal dan RSUD dr. Soeselo Slawi menggelar Pelatihan KB Pasca Persalinan bagi Bidan di lingkungan Kabupaten Tegal.
Kegiatan ini berlangsung selama hampir dua minggu, mulai 6 hingga 17 Oktober 2025, dan dipusatkan di RSUD dr. Soeselo Slawi. Sebanyak 45 bidan dari berbagai fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Tegal ambil bagian dalam pelatihan ini. Mereka terbagi dalam tiga angkatan untuk memastikan proses pembelajaran berlangsung efektif dan interaktif.
BACA JUGA:Kabupaten Tegal Siap Bebas Pasung November 2025, Dinkes Tegaskan Komitmen Peduli Kesehatan Jiwa
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, dr. Ruszaeni, menjelaskan bahwa pelatihan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kapasitas bidan dalam memberikan layanan KB pasca persalinan yang aman, efektif, dan berkualitas.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap para bidan mampu menjadi garda terdepan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak, sekaligus berperan aktif dalam menekan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Tegal,” ujar dr. Ruszaeni.
Dia memaparkan, bidan memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang sangat penting dalam sistem pelayanan kesehatan, khususnya dalam mendampingi ibu sejak masa kehamilan, persalinan, hingga pasca persalinan. Karena itu, peningkatan kemampuan teknis dan pengetahuan dalam hal pelayanan KB pasca persalinan menjadi kebutuhan yang mendesak.
BACA JUGA:15 Aduan Masuk ke Dinkes Kabupaten Tegal, Semua Ditindaklanjuti
Menurutnya, KB pasca persalinan memiliki peran vital dalam menjaga jarak kehamilan dan memastikan kesehatan ibu tetap optimal setelah melahirkan. Dengan penguasaan teknik dan konseling yang baik, bidan dapat memberikan edukasi kepada para ibu agar lebih sadar pentingnya perencanaan keluarga dan kesehatan reproduksi.
Dia mengemukakan bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian dari program pengembangan kompetensi pegawai di bidang kesehatan. “Bidan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar perlu terus dibekali keterampilan terkini agar pelayanan kepada masyarakat semakin profesional,” sambungnya.
BACA JUGA:Dinkes Kabupaten Tegal Fokus Tekan Angka Kematian Ibu, Audit Kasus Ungkap Tantangan Serius
Selama pelatihan berlangsung, peserta mendapatkan pembekalan teori serta praktik. Mereka juga mengikuti sesi diskusi kasus serta simulasi penanganan pasien pasca persalinan yang memerlukan layanan kontrasepsi segera.
Dengan terselenggaranya pelatihan ini, Pemerintah Kabupaten Tegal berharap tenaga bidan semakin siap menghadapi tantangan pelayanan kesehatan yang semakin kompleks, sekaligus mendukung visi daerah untuk mewujudkan masyarakat Tegal yang sehat, tangguh, dan sejahtera. (ADV)