SLAWI, diswayjateng.id - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah tengah memprogramkan peningkatan kompetensi bagi guru tentang pembelajaran mendalam. Kali ini, penyelenggara yang ditunjuk adalah Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Seni dan Budaya Yogyakarta dan dilaksanakan di Locus SMKN 1 Adiwerna, Kabupaten Tegal.
Kepala SMKN 1 Adiwerna Joko Pramono SPd MDs menyatakan, kegiatan kali ini diikuti 22 SMK Negeri dan Swasta yang ada di Kabupaten Tegal. "Dalam kegiatan ini dilibatkan 6 fasilitator dari SMKN 1 Adiwerna, SMKN 1 Dukuhturi, SMKN 2 Adiwerna, SMKN 1 Slawi, SMKN 2 Tegal dan SMKN 3 Tegal," ujarnya, Jumat (1/8/2025).
Adapun materi pembelajaran mendalam adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Mendorong pemahaman konsep yang mendalam dan terhubung dengan pengetahuan lain. Serta penerapannya dalam kehidupan nyata. "Pendekatan ini berbeda dengan pembelajaran permukaan yang hanya berfokus pada hafalan dan pengulangan," cetusnya.
Diharapkan, ke depan terwujud pembelajaran mendalam berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan, agar tercapai anak didik yang memiliki delapan dimensi profil lulusan. "Dimensi profil lulusan mencakup Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi," ungkapnya.
BACA JUGA:Pelatihan Implementasi Pembelajaran Mendalam IPA
BACA JUGA:Dinas Dikbud Kabupaten Tegal Gelar Pelatihan Pembelajaran Mendalam untuk Kepala Sekolah dan Guru
Menurutnya, peningkatan kompetensi guru SMK dalam pembelajaran mendalam adalah upaya untuk membekali guru. Dengan pemahaman dan keterampilan dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada siswa, bermakna, dan berorientasi pada pengembangan potensi holistik siswa. "Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK yang siap kerja dan mampu bersaing di dunia industri," tegasnya.
Pembelajaran mendalam sendiri menekankan pada proses pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menyenangkan. Dengan mengembangkan potensi peserta didik secara holistik melalui olah pikir, olah hati, olah rasa dan olahraga.