Ruwat Bumi Guci Berlangsung Khidmat

Kamis 03-07-2025,12:04 WIB
Reporter : Hermas Purwadi
Editor : Rochman Gunawan
Ruwat Bumi Guci Berlangsung Khidmat

SLAWI, diswayjateng.id - Tradisi  Ruwat Bumi Guci kembali digelar.  Dari kegiatan ini diharapkan dapat melestarikan budaya, sebagai bentuk kecintaan terhadap warisan leluhur. Hal tersebut dilontarkan Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman di sela-sela  perhelatan.

Menurutnya, acara ini bukan hanya sekedar seremonial tahunan saja, tapi ini menjadi  perekat sosial, menjadi penanda identitas. Menjadi warisan leluhur yang sarat makna dan juga menjadi ruang ekspresi budaya masyarakat. "Mulai dari proses kirab sedekah bumi, hingga pertunjukan seni tradisional yang menggambarkan keharmonisan antar manusia dan alam," ujarnya.

Lebih lanjut, Ischak menyampaikan, acara ini berpotensi meningkatkan pariwisata di Desa Guci. Dirinya juga menyinggung rencana pembangunan jalur alternatif dan jembatan yang diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan kenyamanan wisatawan, sehingga roda ekonomi desa semakin berputar.

Pelaksanaan aRuwat Bumi Guci selama dua hari yakni 1-2 Juli merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh masyarakat sekitar destinasi wisata Guci.

BACA JUGA:Ritual Ruwat Bumi Guci Kembali Digelar

BACA JUGA:Ruwat Bumi Guci Kabupaten Tegal Diharapkan Jadi Daya Tarik Wisata

Acara ini terlaksana berkat kerjasama antara pemerintah desa, masyarakat, pelaku usaha dan organisasi setempat. Serta difasilitasi oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Pariwisata Kabupaten Tegal.

Sementara itu, Kepala Dinas Porapar Kabupaten Tegal Ahmad Uwes Qoroni mengatakan, tujuan acara ini adalah melestarikan adat budaya. Meningkatkan silaturahmi antarwarga dan menumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan. 

Acara sebagai media untuk meningkatkan jalinan silaturahim antar warga, menumbuhkan kecintaan warga masyarakat. "Kepada kelestarian lingkungannya karena menjadi kewajiban semua warga untuk menjaganya," cetusnya.

Menurutnya,  Guci sebagai anugerah alam yang subur, kaya serta keindahan alamnya. Tidak hanya untuk diambil manfaatnya, tetapi juga dijaga kelestariannya sebagai warisan yang baik kepada generasi selanjutnya. 

BACA JUGA:Strategi Wisata, Ruwat Bumi Guci Tegal Harus Dipromosikan ke Manca Negara

BACA JUGA:Duta Pemuda Pelopor Asal Guci Ikuti Apel Pemuda Pelopor

Ruwat Bumi Guci diawali dengan istighotsah, membawa air suci dari masing-masing pelaku usaha pariwisata, memandikan dan menyembelih wedus kendit. "Penanaman pohon, pagelaran kesenian ronggeng dan gunungan hasil bumi dari masing-masing desa," ungkapnya. (adv)

Kategori :