Giliran Fraksi PKB DPRD Kota Tegal Nyatakan Penolakan Lima Hari Sekolah

Rabu 11-06-2025,07:14 WIB
Reporter : K Anam Syahmadani
Editor : Rochman Gunawan
Giliran Fraksi PKB DPRD Kota Tegal Nyatakan Penolakan Lima Hari Sekolah

TEGAL, diswayjateng.id - Gelombang penolakan wacana lima hari sekolah diterapkan di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kota Tegal terus mengalir. Kali ini, giliran Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tegal yang bersuara.

Fraksi PKB menyampaikan penolakannya sebagai sikap politik resmi yang dibacakan dalam Rapat Paripurna DPRD. 

“Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa secara tegas menolak kebijakan program lima hari sekolah untuk diterapkan,” kata Juru Bicara Fraksi PKB Eko Susanto dalam Rapat Paripurna yang dihadiri Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono. 

Eko dalam Rapat Paripurna tersebut mengatakan, salah satu visi Wali Kota Tegal yaitu meningkatkan pembangunan bidang pendidikan dan kesehatan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, berakhlak, dan berdaya saing menyongsong Indonesia Emas 2045.

BACA JUGA:Fraksi-fraksi DPRD Kota Tegal Tanggapi Penjelasan RPJMD 2025-2029

BACA JUGA:Anggota DPRD Kota Tegal Ratna: Tak Boleh Lagi Ada Rumah Tidak Layak Huni

Fraksi PKB menilai wacana lima hari sekolah di SD dan SMP bertolak belakang dengan visi Wali Kota tersebut. 

Fraksi PKB, kata Eko, memiliki tanggung jawab besar terhadap masyarakat. Terutama lembaga pendidikan keagamaan seperti Madrasah Diniyah (Madin) dan Taman Pendidikan Alquran (TPQ).

Jika wacana program lima hari sekolah ini diterapkan, Fraksi PKB menilai akan menimbulkan banyak mudarat dibandingkan dengan kemanfaatannya, di antaranya akan semakin berkurangnya minat anak untuk belajar di Madin maupun TPQ.

“Sebab, jam belajar yang semakin panjang di SD maupun SMP, dan lambat laut Madin dan TPQ akan gulung tikar,” jelas Eko. 

BACA JUGA:Komisi I DPRD Kota Tegal Usulkan Raperda Implementasi SPM Pendidikan

BACA JUGA:DPRD Kota Tegal Sampaikan Rekomendasi LKPJ Wali Kota Akhir Tahun Anggaran 2024

Fraksi PKB memandang ini akan menyebabkan kemerosotan akhlak para generasi bangsa, karena ketika anak berusia SD dan SMP sudah tidak mau belajar agama.

Selain itu, menjadi awal kehancuran generasi, apalagi saat ini dampak negatif dari perkembangan teknologi menambah banyaknya kriminalisasi, kenakalan remaja dan lunturnya budi pekerti jika tidak dilandasi dengan pengetahuan ilmu agama yang memadai. 

Melalui segala sumber aspirasi yang ditampung dan untuk mencegah segala upaya yang akan dimunculkan terkait wacana lima hari sekolah di Kota Tegal serta untuk mengembalikan tujuan pendidikan.

Kategori :