PSI Tolak Tegas Pemindahan Pasar Pagi

Rabu 30-04-2025,23:23 WIB
Reporter : Nena Rna Basri
Editor : Wawan Setiawan
PSI Tolak Tegas Pemindahan Pasar Pagi

SALATIGA, diswayjateng.id - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Salatiga, Roy Sudiarto tegas menolak pemindahan Pasar Pagi.

Dalam siaran pers DPD PSI Kota Salatiga Nomor: 010/SP/DPD-PSI/SAL/IV/2025 yang dikirimkan pria akrab disapa Bung Roy itu, terdapat lima poin utama perihal menolak kebijakan Pemkot Salatiga atas rencana pemindahan Pasar Pagi Salatiga karena dianggap tanpa kajian dan dialog sehingga pedagang kecil dinilainya menjadi korban.

Dalam siara pers dikirim Rabu 3 April 2025 pukul 20.30 WIB, disebutkan DPD PSI Kota Salatiga menyatakan penolakan tegas terhadap rencana Pemerintah Kota Salatiga untuk memindahkan Pasar Pagi ke lokasi baru yakni Pasar Rejosari atau Pasar Sapi.

"Keputusan ini tergesa-gesa, tidak berbasis kajian mendalam, dan mengabaikan aspirasi para pedagang kecil yang selama ini menggantungkan hidup dari aktivitas ekonomi di pasar tersebut," tulis Bung Roy.

BACA JUGA: Viral Remaja Perempuan di Grobogan Minta Uang Secara Paksa ke Nenek, Ini Hasil Assesmen TKSK

BACA JUGA: Gerbang Tol Gondangrejo, Membuka Aksesibilitas Bagi Masyarakat Menuju Solo Utara

Bung Roy juga beranggapan, kebijakan relokasi tersebut sarat dengan kepentingan sempit dan minim partisipasi publik.

"Pemindahan terlalu sembrono tanpa melalui kajian serta pendekatan. Keanekaragaman dan keharmonisa kota salatiga yang terganggu hanya demi sebuah Mall," ucapnya.

Bahkan, Bung Roy menyelipkan bahwa keputusan diambil menunjukkan gejala power syndrome dari pemimpin yang semakin menjauh dari rakyat.

"Keputusan sepihak ini sangat tidak berpihak kepada masyarakat kecil. Tidak ada audiensi terbuka, tidak ada kajian keamanan dan fasilitas, serta tidak ada pelibatan stakeholder terkait," ujar Roy.

BACA JUGA: Ketua DPRD Semarang Perintahkan Anggota Dewan Standby, Antisipasi Aksi Hari Buruh atau May Day

BACA JUGA: Seorang Kakek di Wirosari Ditemukan Mengapung Tak Bernyawa di Sungai, Ini Penyebabnya

PSI juga menilai bahwa langkah ini berpotensi merusak harmoni sosial dan budaya Kota Salatiga yang selama ini terkenal dengan keberagamannya.

Pemindahan pasar hanya demi pembangunan mal justru mengancam ekosistem ekonomi kerakyatan yang telah terbangun puluhan tahun.

Relokasi dianggap Bung Roy bukan hanya tidak adil, tapi juga bisa berdampak pada penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Pemerintah seharusnya melindungi ekonomi rakyat, bukan justru mengorbankan mereka demi kepentingan investor," pungkasnya.

BACA JUGA: Relawan Alap-Alap Jokowi Polisikan Sejumlah Tokoh Terkait Dugaan Fitnah Ijazah Palsu

BACA JUGA: Di Hadapan Komisi II DPR, Ahmad Luthfi Beberkan Konsep Pembangunan Jateng Selama 5 Tahun ke Depan

Atas dasar itu, PSI Salatiga mengeluarkan pernyataan sikapnya terdiri dari empat poin utama.

Yang pertama, mendesak Pemerintah Kota untuk menghentikan seluruh proses pemindahan Pasar Pagi.

Kedua, melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam proses pengambilan kebijakan.

BACA JUGA: Pemindahan Pasar Pagi Salatiga, Ketua DPRD: Apakah Pemkot Bertanggungjawab Penurunan Perputaran Ekonomi

BACA JUGA: Pemkot Magelang Luncurkan Transportasi Wisata Gratis untuk Siswa, Ini Rutenya

Selain itu, ke-tiga PSI Kota Salatiga juga menghendaki agar Pemkot Salatiga melakukan kajian menyeluruh terkait dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan.

"PSI Salatiga mengedepankan dialog terbuka dan partisipatif dengan para pedagang serta masyarakat," isi poin ke empat siaran pers PSI Kota Salatiga.

Diakhir pernyataan sikapnya Bung Roy menegaskan atas nama PSI Kota Salatiga berkomitmen untuk terus berada di sisi rakyat kecil dan siap mengawal setiap kebijakan agar tetap berpihak pada keadilan sosial.

Kategori :