DEMAK, diswayjateng.id – Dalam rangka memperingati International Women’s Day (IWD) 2025, Pengurus Cabang Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI PC PMII) Demak menggelar aksi dan refleksi dengan tema Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, di teras Tourism Information Centre (TIC) Demak, 16 Maret 2025.
Ketua KOPRI PC PMII Demak, Zahrotun Nisa’, dalam kesempatan tersebut mengingatkan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat, terkhusus warga Kabupaten Demak, akan isu kekerasan pada perempuan dan anak. Ia menyebut aksi dan refleksi tersebut bentuk kepedulian dari perempuan untuk perempuan dan anak.
“Aksi dan refleksi ini adalah bentuk kepedulian dan perjuangan kita bersama dalam melawan segala bentuk kekerasan yang masih menjadi ancaman nyata bagi perempuan dan anak," ucap Nisa.
"Kita harus bersatu untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkeadilan,” ucapnya kepada diswayjateng.id, 16 Maret 2025.
BACA JUGA:Transformasi Menuju Institut, STAI-IC Ajukan Dua Prodi Baru
BACA JUGA:Banyubiru Raih Penghargaan Desa Matang Pengadaan
Beberapa pihak lintas sektoral turut hadir dalam acara tersebut, satu diantaranya adalah IPTU Sukarli, selaku Kanit PPA Polres Demak. Pihaknya menyatakan bahwa kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak memiliki tantangan serius.
"Kasus kekerasan perempuan dan anak masih menjadi tantangan serius, harus bener-bener ditangani secara serius, tegas dan komperhensif," terang Kanit PPA.
"Kami terus berupaya memberikan perlindungan hukum dan penegakan keadilan bagi korban kekerasan. Masyarakat diharapkan lebih aktif dalam melaporkan kasus-kasus kekerasan agar bisa segera ditindaklanjuti,” lanjutnya
Sementara itu, Masnuah dari Komunitas Perempuan Puspita Bahari menyoroti pentingnya pemberdayaan perempuan sebagai langkah preventif terhadap kekerasan. Dengan tegas Ia mengatakan perempjan harus diberi ruang untuk berdaya.
BACA JUGA:Komunitas Mobil Semarang ajak Buka Bersama Ratusan Anak Yatim Piatu di Balai Kota Semarang
BACA JUGA:Dampak Efisien, Bupati Semarang Ngesti Nugraha Sebut Perjalanan Dinas Dipangkas Hingga 50 Persen
“Perempuan harus diberikan ruang yang lebih luas untuk berkembang, baik secara ekonomi, sosial, maupun pendidikan. Dengan begitu, mereka bisa lebih mandiri dan terhindar dari berbagai bentuk eksploitasi dan kekerasan,” tegas Masnuah.
Ia pun mendukung apa yang telah dilakukan Kopri PC PMII dalam menggelar aksi yang menyuarakan terkait kebutuhan perempuan dan menentang ketidakadilan pada perempuan.
"Memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak harus terus dilakukan, sesama perempuan harus solid dalam bersuara," ucap Masnuah