Hadirkan Pelabuhan Ekspor di Balong, Dukungan Pengusaha Jepara Menguat

Jumat 14-03-2025,17:15 WIB
Reporter : Arief Pramono
Editor : Wawan Setiawan

JEPARA, diswayjateng.id – Kalangan pengusaha di Kabupaten Jepara mendukung rencana pembangunan pelabuhan ekspor di Kota Ukir. Selain untuk menekan biaya produksi, keberadaan pelabuhan ekspor ini juga menggairahkan iklim investasi di Bumi Kartini.

Dukungan itu disampaikan oleh Reza Wisnuwardhana, perwakilan PT Wanxinda Travel Goods di sela-sela dialog antara Bupati Jepara Witiarso Utomo, Forkompinda dan para pengusaha di Pendopo Jepara, Kamis (13/3/2025).

Menurut Reza,  keberadaan pelabuhan berskala internasional membawa berbagai dampak positif untuk dunia usaha. Karena itu, pihaknya mendukung rencana pelabuhan ekspor tersebut.

"Sangat mendukung. Infrastruktur juga ikut bagus, karena hal itu bagian tak terpisahkan. Itu menjadi daya tarik untuk investor,"  ujar Reza perwakilan perusahaan yang berlokasi di Pendosawalan Kecamatan Kalinyamatan ini.

Sejumlah usulan lain juga mengemuka saat dialog antara Bupati Witiarso Utomo dan kalangan pengusaha itu. Mulai dari persoalan infrastruktur jalan hingga UMK atau UMSK di Kabupaten Jepara.

Bupati Jepara Witiarso Utomo mengatakan, lahan yang menjadi bakal calon pembangunan pelabuhan itu berada di Balong Kecamatan Kembang.  Luasnya 900 hektare yang merupakan lahan milik Perhutani Jepara dan PTPN IX.

“Balong dipilih sebagai calon lokasi pelabuhan, karena lautnya dalam dan stabil. Sehingga kapal ekspor impor leluasa beraktivitas di pelabuhan itu,” terang Witiarso.

Pemkab Jepara, kata Wiwit membuka tangan lebar-lebar jika ada investor yang ingin menggarap pelabuhan ekspor tersebut. Pelabuhan ekspor itu diproyeksikan bisa melayani empat kabupaten, yakni Jepara, Kudus, Pati, dan Rembang.

"Kalau pelabuhan dibangun, maka pelaku usaha lebih nyaman karena nanti ada kawasan industri yang terhubung langsung dengan pelabuhan. Jadi mari kita kolaborasi," ujarnya.

Saat ini, Jepara sudah menyandang status sebagai kota perdagangan dunia. Hal ini lantaran ekspor mebel, furniture dan ukir Jepara sudah menembus 160 an negara di dunia.

Tiap tahun, nilai ekspor produk asal Jepara mencapai ratusan juta USD, yang didominasi produk berbahan dasar kayu.  Pada tahun 2023 misalnya, nilai ekspor Jepara mencapai 659,2 juta USD. Khusus mebel, furniture dan ukiran sebesar 319,1 juta USD.

Di hadapan para pengusaha itu, Witiarso menegaskan komitmennya menjadikan Jepara sebagai daerah terbaik untuk investasi di Jateng.

Pihaknya juga terus bersinergi dengan Pemprov Jateng maupun pemerintah pusat, agar iklim investasi di Jepara terus menggeliat.

Salah satu yang menjadi prioritas untuk mendukung iklim investasi adalah soal infrastruktur. Untuk kawasan Jepara utara dalam waktu dekat, infrastruktur jalan akan lebih mulus seiring kucuran dana Rp 30 miliar dari Pemprov Jateng.

Untuk kawasan Jepara selatan, diprioritaskan Witiarso dengan berkomunikasi Gubernur Jateng. Yakni agar jalan yang kurang lebar bisa dilebarkan. Sehingga akses untuk pekerja hingga hilir mudik kendaraan industri bisa lebih lancar.

"Intinya kami ingin menjadikan Jepara sebagai daerah investasi terbaik di Jateng. Dan itu butuh partisipasi berbagai kalangan termasuk para pengusaha," tandasnya.

Kategori :