Regenarsi Dilakukan, Cita Rasa Bubur India Masih Tetap Sama ditangan Koki yang Baru

Senin 03-03-2025,21:30 WIB
Reporter : Wahyu Sulistiyawan
Editor : Wawan Setiawan

SEMARANG, diswayjateng.id - Masuk bulan Ramadan, warga bisa mencicipi berbagai takjil atau menu berbuka puasa yang khas di Kota Semarang.

Khususnya di Masjid Jami Pekojan, jalan Petolongan, Kelurahan Purwodinatan, kecamatan Semarang Tengah ini memiliki menu takjil yang khas yang sudah diturunkan dari beberapa generasi.

Masjid yang menjadi bangunan cagar budaya Nomor 85 yang diresmikan Wali Kota Semarang sejak tahun 1992 ini memiliki kuliner Bubur Khas India untuk berbuka puasa pada tanggal awal Ramadan hingga menjelang takbiran.

Dimulai pada siang hari, tepatnya setelah Salat Duhur berjamaah. Ahmad Pasirin, koki Bubur Khas India bersama dua rekannya menyiapkan rempah-rempah. 

BACA JUGA:Masuk Ramadan, Permintaan Kolang Kaling untuk Bahan Takjil Meningkat

BACA JUGA:Diikuti Hampir 100 UKM, Pasar Ramadan Cengek Tingkir Lor Pusat Perburuan Takjil Terbesar di Pinggiran Salatiga

Karena Bubur Khas India ini memiliki kaya akan rempah-rempah. Yakni bawang putih, bawang merah, onclang, selederi, jahe, kayu manis, daun salam, dan garam, serta santan. 

Perlu diketahui, tongkat estafet koki Bubur Khas India kini dipegang oleh Ahmad Pasirin, 54, setelah koki Bubur India, Ahmad Ali bin Ali Yasin meninggal pada 2023 lalu. 

Ahmad Pasirin terus mengaduk bubur 21 kilogram di kuali besar yang dinyalakan menggunakan kayu bakar, hingga menjelang Ashar. Terlihat para jemaah mulai berdatangan memberi wadah untuk diisi bubur dan dibawa pulang.

Sementara pihaknya juga menyiapkan sedikitnya 215 porsi Bubur Khas India untuk dibagikan saat berbuka puasa. Ditambah dengan sayur seperti opor tahu. Sehingga, setiap para jamaah bisa menikmatinya ditambah minuman teh, susu, ataupun kopi sebagai menu buka puasa. 

"Kami menyiapkan 215 porsi, yang dibawa ini tidak kehitung, kalau Kamis itu gule kambing," jelasnya.

Sirin -sapaannya-, merupakan teman dekat Ahmad Ali. Diakui, sudah 10 tahun, dirinya bersama Ahmad Ali saat Bulan Ramadan memasak Bubur Khas India ini. 

"Saya kan perantauan dari Jawa Timur, saya menjadi marbot Masjid Pekojan ini, sehingga saya belajar membuat Bubur India ini," jelasnya.

Adapun cita rasa tergantung dari selera masing-masing. Karena Bubur India memiliki rasa rempah yang kuat dibandingkan bubur biasa yang hanya santan.

"Kalau Pak Ali dan saya ini sama ya, karena kami sering memasak bareng, kalau tanggapan orang ya ada yang bilang lebih enak dulu, ada yang bilang lebih enak saat ini," jelasnya.

Kategori :