Masuk Ramadan, Permintaan Kolang Kaling untuk Bahan Takjil Meningkat
Sejumlah wanita memipihkan kolang kaling yang diproduksi di Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Minggu, 2 Maret 2025.--Wahyu Sulistiyawan
SEMARANG, diswayjateng.id - Memasuki bulan Ramadan, pemesanan kolang-kaling di kampung olahan kolang-kaling Kokolak, Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Gunungpati mengalami peningkatan.
Kolang-kaling yang merupakan camilan dari biji buah Aren yang bewarna putih transparan ini biasnya menjadi campuran saat membuat menu takjil untuk berbuka puasa.
Dewi Purwati (31) mengaku permintaan kolang-kaling pada Ramada ini meningkat hampir 100 persen. Sebanyak 1 Ton produksi kolang-kaling bisa habis dalam waktu 1 hari.
"Kita hanya memproduksi kolang-kaling saat masuk Ramadan saja, dan produksi dari tahun kemarin mengalami peningkatan hingga 100 persen,"jelas Dewi, Minggu, 2 Maret 2025.
BACA JUGA:Dinkes Kota Pekalongan Siapkan Tim Sidak Takjil Sepanjang Ramadan 2025
Buah kenyal yang mengandung banyak air ini kerab dijumpai pada menu takjil seperti Kolak, Sup buah, Es teler dan masih banyak lagi.
Dewi menceritakan, karena kekurangan tenaga, dirinya mendatangkan kolang-kaling yang sudah direbus dan dikupas dari Petungkriono, Kabupaten Pekalongan.
"Kita mendatangkan yang sudah direbus, dikupas dan direndam, sehingga disini hanya digepengkan karena kekurangan tenaga, sekalian mempersingkat waktu," jelasnya.
Kolang-kaling ini dijual diarea karisidenan Semarang saja dengan harga Rp200 ribu dengan minimal berat isinya 25 kilogram.
"Saya menjualya hanya diarea Semarang saja, paling jauh Demak. Dengan harga Rp200 ribu dengan berat 25 kilogram,"paparnya.
Dewi menjelaskan, kolang-kaling yang sudah di pipihkan dan direndam dengan air ini bisa bertahan hingga 1 bulan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
