Masuk Ramadan, Permintaan Kolang Kaling untuk Bahan Takjil Meningkat

Masuk Ramadan, Permintaan Kolang Kaling untuk Bahan Takjil Meningkat

Sejumlah wanita memipihkan kolang kaling yang diproduksi di Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Minggu, 2 Maret 2025.--Wahyu Sulistiyawan

"Yang sudah di pipihkan bisa mencapai 1 bulan, tapi kalau yang belum dipipihkan, kalau semakin lama direndam malah semakin hancur," jelasnya.

Untuk bisa mempercepat dalam proses pemipihan, Dewi mengerahkan 7 pekerja yang mayoritas adalah lanjut usia.

"Saya gak mau menggunakan alat, karena kasihan pekerja, kalau pakai alat mereka kerja apa,"jelanya.

Kelurahan Jatirejo, memang sudah menjadi pusat produksi kolang-kaling di Gunungpati, Kota Semarang.

Saat ini lebih dari 3 kepala keluarga yang menggeluti usaha ini turun temurun.

Seperti halnya Buang Rowiyan (76) menjadi generasi ketiga yang membuat Kolang-kaling dari biji buah aren.

Berbeda dengan rumah industri lainnya Buang memilih memproduksi kolang-kaling dari masih buah aren. 

Meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama, namun keuntungannya cukup banyak.

"Buah aren datang langsung direncengin, habis itu direbus selama 2 jam, dan direndam, dikelupas dari kulitnya," jelas Buang.

Setiap buah aren tidak menentu memiliki biji buah kolang-kalingnya, "maksimal 3 biji, tapi kadang-kadang juga tidak ada bijinya sama sekali,"jelasnya.

Ia menjelaskan, memang membutuhkan waktu yang lama kalau membuat kolang-kaling dari bahan buah aren langsung. 

"Butuh waktu lama memang, tapi, keuntunganya lumayan kalau harus beli yang sudah jadi,"katanya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: