Sebagai informasi, reward bagi pria yang bersedia melakukan program KB MOP di Salatiga pada tahun 2019 itu sebesar Rp1 juta saja. Namun, berjalannya waktu sejak tahun 2022 meningkat menjadi Rp3 juta.
Selain mensosialisasikan KB MOP, DP3APPKB Kota Salatiga juga gencar menyampaikan metode kontrasepsi implan atau susuk, metode kontrasepsi Vasektomi dan tubektomi sekaligus menyampaikan metode kontrasepsi AKDR atau IUD.
Bahkan, melalui mobil penyuluhan DP3APPKB Kota Salatiga menyerukan soal metode kontrasepsi jangka panjang atau MKJP yaitu metode kontrasepsi dengan tingkat keefektifan yang tinggi dengan tingkat kegagalan yang rendah serta komplikasi dan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan metode kontrasepsi yang lainnya.
MKJP merupakan jenis kontrasepsi yang sekali pemakaiannya dapat bertahan selama 3 sampai 10 tahun sampai seumur hidup.
BACA JUGA: Final Liga 2 di Stadion di Manahan, Polresta Solo Perketat Pengamanan
BACA JUGA: SD Al Azhar 22 Salatiga Maju ke Pesta Siaga 2025 Tingkat Kota Salatiga
Dalam sosialisasi ini, seorang pria bernama Chalril Umam (53) warga Tingkir Tengah berkesempatan menyampaikan kesan-kesannya saat melakukan program KB MOP.
"Saya melakukan KB MOP pada usia 48 tahun. Sekarang saya sering digandeng Dinas dan Puskesmas untuk membagikan pengalaman terkait KB MOP ke tengah masyarakat," kata Chalril Umam, saa ditemui usia kunjungan Plh Wali Kota Salatiga Nina Agustin dan sejumlah Kepala Dinas.