Musim Hujan, Polairud Batang Siapkan Pasukan SAR Arnavat 24 Jam hingga 4 Perahu Karet

Musim Hujan, Polairud Batang Siapkan Pasukan SAR Arnavat 24 Jam hingga 4 Perahu Karet

Personel Sapolairud Polres Batang -IST-

BATANG, diswayjateng.com - Kesiapsiagaan menghadapi musim hujan menjadi perhatian serius Polres Batang melalui jajaran Satpolairud yang sudah menyiapkan SAR Arnavat secara penuh untuk mengantisipasi curah hujan tinggi.

Kasatpolairud Polres Batang IPTU Eko Nugrahananto menyebutkan bahwa persiapan telah dilakukan sejak awal Desember untuk memastikan perlindungan warga pesisir tetap optimal.

"Peralatan SAR Arnavat dan kami Satpolairud Polres Batang telah lengkap dan siap digunakan mulai dari empat perahu karet, pelampung penyelamatan, mesin uship, senso pemotong pohon tumbang hingga alkon untuk menyedot air,"katanya, Rabu 10 Desember 2025.

Eko menegaskan bahwa musim hujan tahun ini diperkirakan membawa curah hujan tinggi sehingga potensi genangan air di sejumlah wilayah pesisir harus diantisipasi sejak dini.

Wilayah yang mendapat perhatian khusus antara lain pesisir Batang, Klidang Lor, hingga Karangasem  yang dikenal mudah tergenang saat hujan deras.

“Kami sudah memetakan titik-titik rawan genangan air dan seluruh anggota SAR Arnavat bersama relawan sudah siap mengevakuasi warga kapan saja,” ujar IPTU Eko.

Ia menjelaskan bahwa dari total 42 anggota, sekitar 20 personel aktif disiagakan penuh untuk operasi SAR musim penghujan tahun ini.

“Kita punya empat perahu karet, pelampung yang memadai, serta dukungan relawan dari berbagai unsur termasuk masyarakat,” ungkapnya.

Menurutnya, pembinaan rutin terhadap relawan menjadi bagian penting dalam menjaga kesiapsiagaan terutama dalam menghadapi bencana hidrometeorologi yang sering datang tanpa peringatan panjang.

“Kalau ada bencana, relawan kami sudah tahu peran masing-masing, mulai dari evakuasi, distribusi bantuan, sampai pengamanan jalur,” jelas Eko.

Ia menambahkan bahwa kesiapsiagaan merupakan bagian dari komitmen Satpolairud untuk memastikan keselamatan warga pesisir yang selalu menjadi pihak paling rentan saat cuaca ekstrem melanda.

Eko juga menyebutkan bahwa tanggap bencana di pesisir Batang tidak hanya soal alat, tapi juga kesiapan mental dan koordinasi antarlembaga yang selama ini telah berjalan baik.

“Kesiapsiagaan itu bukan hanya alatnya yang siap, tapi orang-orangnya juga harus sehat, terlatih, dan cepat merespons keadaan,” katanya.

Ia memastikan bahwa seluruh peralatan mulai dari mesin hingga APD telah melalui pemeriksaan intensif agar tidak terjadi kendala teknis saat operasi berlangsung.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: