PEKALONGAN, diswayjateng.id - Sebanyak 151 alumni Sekolah Tabligh Muhammadiyah dari Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah diwisuda di Gedung Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) Sabtu 22 Faberuari 2025.
Wisudawan Sekolah Tabligh Muhammadiyah ini sebelumnya telah menempuh pembelajaran tentang materi agama Islam, karakter kepribadian, profesionalitas dan sosial dalam kurung waktu enam bulan.
Pembelajaran Sekolah Tabligh Muhammadiyah ini dilaksanakan di empat lokasi, yaitu di UMPP Pekalongan 44 orang, Umkaba Kendal 46 orang, Unimma Magelang 15 orang dan Wonosobo 46 Orang.
Anggota Majelis Tabligh PWM Jateng, Musono, berharap para alumni Sekolah Tabligh Muhammadiyah mampu menjadi mubaligh yang mengikuti perkembangan zaman terkini.
BACA JUGA:Touring Motor Sembari Dakwah, Muhammadiyah Kota Kretek Hadirkan BikersMu Chapter Kudus
BACA JUGA:Kontingen Kudus Borong 10 Emas di Olimpiade Muhammadiyah Berprestasi Nasional 2025
"Harapannya mampu mencetak kader mubaligh yang handal, terupdate, bisa mengikuti zaman di dunia maya, elektronik, di sosmed, yang bisa memberikan pencerahan dan berkemajuan," terang Musono.
Musono menambahkan, bahwa dalam setahun ditargetkan mampu mencetak seribu mubaligh Muhammadiyah. "Kita targetkan standarnya mencetak seribu mubaligh pertahun", pungkas Musono.
Wakil Ketua PWM, Djumari Al Ngluwari, disela acara berharap mereka yang telah diwisuda untuk diberi kesempatan terjun di masyarakat, agar ilmu yang diperoleh bermanfaat.
''Para mubaligh yang sudah dididik ini nanti ya diberi panggung oleh pimpinan daerah Muhammadiyah setempat, sehingga potensi yang dimiliki itu bisa berkembang,'' ujar Djumari.
BACA JUGA:Akhir 2024, SMK Mumbul Brebes Raih Penghargaan Sekolah Unggul dari PP Muhammadiyah
BACA JUGA:Siswa-siswi SMK Muhammadiyah Bulakamba Brebes Dilatih Jurnalistik
Menurutnya, sebagus apapun seorang mubaligh kalau tidak tampil tidak kelihatan bagus. Dengan demikian regenerasi dan pemenuhan kebutuhan dakwah Muhammadiyah akan semakin terpenuhi.
Pria asal Magelang ini juga menitipkan pesan agar para wisudawan Sekolah Tabligh Muhammadiyah ini benar-benar menjadi mubaligh Muhammadiyah, bukan mubaligh di Muhammadiyah. Mubaligh Muhammadiyah harus memastikan ajaran
"Dan yang paling penting harapan kita adalah mubaligh yang kita wisuda ini betul betul menjadi mubligh Muhammadiyah, bukan mubaligh di Muhammadiyah," tegas Djumari.