SOLO, diswayjateng.id - Seorang remaja putri berinisial Na, warga Nayu, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, mencoba melakukan percobaan bunuh diri dengan melompat dari atas Jembatan Jurug, pada Selasa, 21 Januari 2025 sore.
Awalnya, Na terlihat berdiri di tepi jembatan, melawan angin yang berhembus kencang. Tak lama, ia melompat ke aliran deras Sungai Bengawan Solo melakukan percobaan bunuh diri.
Namun, takdir berkata lain. Meski tubuhnya sudah tenggelam di sungai yang penuh arus deras dalam percobaan bunuh diri itu, nyawa Na berhasil diselamatkan oleh anggota Tim SAR Jasa Tirta 1 yang kebetulan berada tak jauh dari lokasi.
Komandan SAR Jasa Tirta 1, Bayu, menceritakan detik-detik penyelamatan percobaan bunuh diri yang dilakukan Na.
BACA JUGA:Tornado FC Jadi Tim Pertama Lolos ke Babak 6 Besar Liga 3
BACA JUGA:Enam Kecamatan Terendam Banjir, Wilayah Sragen Terdampak Luapan Anak Sungai Bengawan Solo
“Kami menerima laporan sekitar pukul 17.00 WIB bahwa ada seseorang yang melompat dari Jembatan Jurug Lama. Tim segera menuju lokasi dan mendapati korban sudah berada di aliran sungai,” ujarnya.
Tanpa ragu, salah satu anggota tim berenang ke arah Na yang terlihat terombang-ambing di tengah derasnya arus sungai.
“Syukurlah, anggota kami berhasil menarik tubuh korban ke tepian. Kami kemudian mencari jalur landai untuk membawanya ke tempat aman,” lanjut Bayu.
Proses penyelamatan tidaklah mudah. Hujan yang mengguyur sejak siang membuat tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo meningkat. Ditambah dengan parapet jembatan setinggi 6 meter, tim SAR harus bekerja ekstra hati-hati.
BACA JUGA:Kakek Rasmadi Hilang Misterius di Sungai Kupang Pekalongan, Barang-Barang Ada di Tepi Sungai
Saat ditemukan, Na dalam kondisi pingsan. Ia segera dibawa ke RSUD Dr. Moewardi untuk mendapatkan perawatan medis. Hingga berita ini diturunkan, penyebab aksi nekat tersebut masih belum diketahui.
“Mungkin ada masalah pribadi, entah keluarga atau percintaan. Korban masih sangat muda, seorang siswi SMK,” ungkap Bayu dengan nada prihatin.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa setiap individu, terutama remaja, membutuhkan perhatian lebih dari keluarga dan lingkungan sekitarnya. Terkadang, beban yang dirasakan terlalu berat untuk diungkapkan, sehingga muncul tindakan nekat seperti yang dilakukan Na.