Densus 88 Gandeng Pesantren, Gelar Wawasan Kebangsaan

Kamis 16-01-2025,10:04 WIB
Reporter : Mukhtarul Hafidh
Editor : Laela Nurchayati

Acara diakhiri dengan deklarasi bersama "Pondok Pesantren Menolak Faham Intoleran, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme. NKRI Harga Mati".

BACA JUGA:Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sukoharjo

BACA JUGA:Cegah Radikalisme, Ganjar Dukung Densus 88 Masuk Sekolah Libatkan Eks Napiter

Densus 88 Gelar Pelatihan

Diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menggelar pelatihan teknisi AC untuk sekitar 50 simpatisan Jamaah Islamiah (JI) se-Solo Raya, di Balai Besar Rehabilitasi Disabilitas Fisik (BBRSDF) Prof. Dr Soeharso, Kota Solo, Senin 2 Desember 2024. 

Program ini akan berlangsung selama lima hari, dengan tujuan membantu para peserta membangun kehidupan yang lebih baik setelah menyatakan kembali setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Analis Kebijakan Bidang Penindakan Densus 88 Polri, Brigjen Pol Torik Priyono bersama dengan Direktur Identifikasi dan Sosial (Idensos) Densus 88 Antiteror, Brigjen Pol Arif Mahfudiharto menjelaskan, pelatihan ini adalah salah satu upaya untuk memberikan mereka keterampilan sehingga mereka tidak kesultan untuk bisa berpenghasilan sendiri, di tengah-tengah stigma negatif untuk mereka di masyarakat. 

Menurutnya, mereka yang tengah mengikuti pelatihan ini, sebelumnya sering kali kesulitan mendapatkan pekerjaan lantaran stigma yang melekat, sehingga program ini dirancang untuk memberdayakan sekaligus mengurangi potensi kembali terpapar pengaruh negatif.

BACA JUGA:Densus 88 Kembali Temukan Aliran Dana ACT, Kali Ini ke Terorisme Kelas Kakap

BACA JUGA:Respon Temuan PPATK Terkait Aliran Dana ACT, Densus 88 Langsung Bergerak 

"Pelatihan ini merupakan upaya untuk memberdayakan mereka agar mampu mandiri secara ekonomi dan menjauh dari pengaruh negatif," katanya.  

Dikatakannya, pelatihan yang diberikan merupakan keterampilan praktis yang bisa langsung dimanfaatkan. Dengan pelatihan ini, para peserta diharapkan mampu menciptakan penghasilan sendiri tanpa bergantung pada pihak lain. 

Torik menambahkan, program ini tidak hanya berdampak pada individu peserta, tetapi juga diharapkan mampu menghilangkan stigma negatif di kalangan masyarakat.  

 

Kategori :