"Asuransi itu penting. Kita tidak tahu kapan musibah datang, tetapi setidaknya kita bisa berjaga-jaga agar tidak menyusahkan orang lain," katanya.
Acara pemutaran film dengan judul “Hari Kemerdekaan: Antara Airmata dan Tawa” serta “Air Yang Menetes di Riak-riak Sungai” menjadi penutup rangkaian kegiatan. Diskusi film ini diharapkan mampu membangun kesadaran masyarakat luas akan pentingnya mendukung perempuan nelayan dan menyelamatkan kawasan pesisir.
BACA JUGA:Pelatihan Konservasi Mata Air untuk Kelompok Perempuan
BACA JUGA:Pelatihan Konservasi Mata Air untuk Kelompok Perempuan
Komunitas Puspita Bahari terus berkomitmen menjadi inspirasi bagi gerakan akar rumput lainnya, memperjuangkan hak-hak nelayan, dan menciptakan pemimpin perempuan yang mampu menyuarakan perubahan di komunitasnya.