SOLO, diswayjateng.id - Tingkat partisipasi pemilih Solo dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo tercacat sebesar 73,9 persen. Tingkat partisipasi ini berada jauh dibawah target yakni sebesar 80 persen.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo, Jawa Tengah mencatat angka tersebut turun dibandingkan Pemilu 2024, Pileg dan Pilpres sekitar yakni 86 persen.
Ketua KPU Kota Solo, Yustinus Arya Artheswara, mengatakan angka partisipasi pemilih Pilkada 2024 lebih sedikit dibandingkan Pemilu presiden dan Pileg 2024.
“Persentase partisipasi pemilih untuk Pilkada hanya sekitar 73,9 persen, lebih rendah dari Pemilu dan Pilpres yang sekitar 86 persen,” ujar Arya, Senin, 2 Desember 2024.
BACA JUGA:Kota Pekalongan Bakal Punya Pabrik Tepung Hidrolisat Protein Ikan, Ini Penampakannya
Dia menyebut persentase tingkat partisipasi pemilih untuk Pilkada 2024 itu masih di bawah target yang diharapkan sebelumnya yakni sebesar 80 persen.
"Kami tidak memenuhi target tersebut. Partisipasi Pilkada Solo hanya 73 persen. Ini akan jadi bahan evaluasi,” kata dia.
Dikatakannya, turunnya tingkat partisipasi pemilih, kemungkinan karena cukup banyak pemilih yang bekerja di luar kota dan lintas provinsi.
"Mungkin karena bekerja di luar kota, bisa jadi penyebab. Bekerja di luar kota, lintas provinsi tidak bisa mengajukan pindah memilih. Karena lokasi provinsi berbeda," kata dia.
BACA JUGA:421 Warga Salatiga Terjangkit AIDS, 85 Persen Usia Produktif
Dikatakannya, mengenai rekapitalisasi penghitungan suara tingkat kecamatan sudah dilaksanakan di lima kecamatan di Solo. Tahapan itu dimulai 29 November hingga 1 Desember 2024 dengan jadwal masing-masing untuk setiap kecamatan.
"Rekapitulasi tingkat kecamatan sudah digelar di 5 kecamatan, sudah selesai. Terakhir Kecamatan Banjarsari, tanggal 1 Desember malam jam 7 dimulai," papar dia.
Arya menambahkan rekapitulasi penghitungan suara tingkat kota dijadwalkan 4 Desember 2024. Ia pun berharap semua pihak menghormati hasil Pilkada 2024 ini.