BLORA, diswayjateng.id - Pemkab Blora melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan skrining persebaran HIV/AIDS di beberapa titik.
Hasilnya, ditemukan 172 kasus positif HIV/AIDS. Jumlah tersebut merupakan akumulasi temuan sejak Januari hingga Oktober 2024.
Kepala Dinkes Kabupaten Blora, Edi Widayat, kasus HIV/AIDS banyak ditemukan pada Wanita Tuna Susila (WTS) yang bekerja di tempat kafe karaoke.
"Kami memang gencar melakukan tes HIV terhadap kelompok rentan untuk deteksi dini dan pencegahan penyebaran penyakit mematikan tersebut," ujar Edi, Senin 25 November 2024.
BACA JUGA:Blora Dinilai masih Kurang Optimal dalam Mengkapitalisasi Hasil Bumi yang Melimpah
BACA JUGA:Hasil Skrining Ditemukan 1.218 Kasus Tuberculosis di Blora, Penularan Disebabkan Virus
Selama ini skrining yang dilakukan oleh Dinkes Blora guna memetakan persebaran kasus HIV/AIDS yakni di kafe karaoke, lokalisasi, rumah tahanan (rutan).
Sedangkan sosialisasi tentang bahaya penyakit itu banyak dilakukan disekolah-sekolah.
"Sasaran tes HIV di kafe-kafe, lokalisasi, hingga warga binaan. Sedangkan upaya pencegahan juga dilakukan dengan menggelar sosialisasi di sekolah-sekolah," ujarnya.
Persebaran HIV/AIDS di Kabupaten Blora tidak hanya diketahui melalui hasil skrining saja.
Namun juga dari beberapa masyarakat yang dengan sadar melakukan tes secara mandiri.
Sebagai bentuk penanganan, Pemkab Blora memberikan kemudahan akses pengobatan Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.
Dikatakannya, memang temuan untuk tahun ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan 2023 lalu.
Dimana adta Dinkes Blora menyebutkan temuan HIV/AIDS mencapai 190 kasus.
"Di sisa waktu ini sampai akhir tahun kita terus getol lakukan skrining, semoga jumlah (temuan kasus) tidak bertambah," ujarnya.