SLAWI, diswayjateng.id - Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang merupakan program dari pemerintah pusat kerap dikeluhkan oleh masyarakat. Keluhan ini juga mencuat dalam acara Reses yang digelar Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PKB H Aziz Fauzan di Desa Purbasana, Kecamatan Tarub.
Menurut legislator yang mewakili Dapil 4 meliputi Kecamatan Pangkah, Kecamatan Tarub dan Kecamatan Kedungbanteng ini, program KIS memang selalu dipersoalkan oleh masyarakat karena dinilai tidak tepat sasaran.
Selain itu, adapula peserta KIS yang mendadak ditolak saat membutuhkan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Alasannya, KIS sudah hangus dan tidak bisa digunakan lagi.
"Padahal orangnya masih hidup, tapi ketika KIS akan digunakan untuk berobat, tidak bisa atau sudah tidak terdaftar," bebernya.
BACA JUGA:Bapemperda DPRD Kabupaten Tegal Gelar Rapat Internal, Bahas Tupoksi
BACA JUGA:Reses Anggota DPRD Kabupaten Tegal Samsul Huda, Warga Minta Jalan Diperbaiki
Politikus PKB yang akrab disapa Kaji Ozan ini berharap agar pemerintah melakukan validasi data terhadap masyarakat atau peserta KIS.
Apabila peserta KIS sudah meninggal dunia, sebaiknya dialihkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Sebenarnya masih banyak warga yang tidak mampu tapi belum memiliki KIS. Yang seperti ini mestinya dilakukan validasi data lagi," ujarnya.
Selain soal KIS, Kaji Ozan juga mendapat aspirasi dari kaum disabilitas di wilayah Pangkah. Saat ini, mereka membutuhkan ketrampilan agar bisa menyambung hidupnya.
BACA JUGA:Setelah Dilantik, Anggota DPRD Kabupaten Tegal Reses Perdana
BACA JUGA:Komisi 1 DPRD Kabupaten Tegal akan Kebut Agenda yang Tertunda
Diharapkan, alokasi anggaran untuk kaum disabilitas di Dinas Sosial supaya ditambah. Sehingga dapat digunakan untuk pelatihan ketrampilan serta bantuan modal bagi kaum disabilitas.
"Usulan ini akan kami sampaikan kepada pemerintah daerah, sehingga bisa direalisasi secepatnya," tukasnya. (adv)