Misi Paslon Fauzi Fallas-Ahmad Ridwan, Angkat Batik Rifaiyah Batang ke Kancah Nasional

Rabu 13-11-2024,13:50 WIB
Reporter : Bakti Buwono
Editor : Wawan Setiawan
Misi Paslon Fauzi Fallas-Ahmad Ridwan, Angkat Batik Rifaiyah Batang ke Kancah Nasional

Fallas menegaskan bahwa visi mereka bukan sekadar janji kampanye.

“Ini adalah bagian dari misi besar kami untuk melestarikan warisan budaya dan memajukan perekonomian daerah. Batik Rifaiyah adalah salah satu permata yang harus dipol agar bisa bersinar di tingkat nasional,” tukasnya.

Calon Wakil Bupati pendamping Fallas, Ahmad Ridwan menambahkan bahwa proses pembuatan batik Rifaiyah memiliki keunikan tersendiri. 

"Para pengrajin batik Rifaiyah memiliki tradisi khusus. Sebelum memulai proses 

membatik, mereka melaksanakan sholat Dhuha dan melantunkan syair-syair berbahasa Arab dan Jawa. Ini bukan hanya soal kain, tapi juga bentuk syiar Islam,” ungkap Ridwan.

Ia menyadari bahwa tantangan utama batik Rifaiyah adalah popularitasnya yang masih kalah dibandingkan dengan batik Pekalongan yang sudah mendunia. 

“Meski begitu, batik Batang, terutama batik Rifaiyah, punya kualitas dan potensi yang tidak kalah bersaing,” kata Ridwan.

Pihaknya berencana menggandeng pemerintah pusat dan berbagai pihak terkait guna menggenjot pemasaran batik Rifaiyah. 

Strategi mereka antara lain penyelenggaraan pameran budaya, kolaborasi dengan perancang busana ternama, serta promosi melalui platform digital dan media sosial.

“Kami ingin batik Rifaiyah hadir di pekan-pekan mode nasional dan acara pameran seni budaya, sehingga masyarakat luas bisa mengenal dan mengapresiasi keindahannya,” tambah Ridwan.

Salah satu langkah konkret yang digunakan oleh pasangan ini adalah menghidupkan kembali sentra-sentra produksi batik di desa-desa. 

Menurut Ridwan, hal ini tidak hanya akan mempromosikan batik Rifaiyah, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

“Kami ingin menggerakkan ekonomi rakyat melalui pelestarian budaya. Sentra-sentra batik akan diaktifkan kembali dengan pelatihan dan pendampingan, baik dari bidang teknik produksi hingga pemasaran,” kata Ridwan. 

Ia menambahkan, keberadaan sentra-sentra ini juga akan menjadi daya tarik pariwisata yang potensial. 

Bagi generasi muda, upaya ini juga diharapkan menjadi upaya untuk tetap melestarikan dan melestarikan budaya lokal. 

“Bukan hanya untuk keuntungan ekonomi, tetapi juga untuk memperkuat jati diri sebagai warga Batang yang kaya akan budaya,” pungkas Ridwan.

Kategori :