SRAGEN, diswayjateng.id - Upaya dalam menurunkan angka kemiskinan melalui berbagai program yang digagas. Selama menjabat hampir dua periode, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mulai terlihat angka kemiskinan terus mengalami penurunan.
Bahkan dalam tiga tahun terakhir, angka kemiskinan di Kabupaten Sragen turun signifikan. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sragen, Aris Tri Hartanto Selasa (12/4) mengatakan di tahun 2024, penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Sragen mencapai 12,41 persen. Capaian tersebut merupakan capaian terbaik sepanjang masa.
"Penurunan angka kemiskinan di tahun 2024 ini terbaik sepanjang masa yakni 12,41 persen. Dulu angka kemiskinan Sragen tahun 1996 nomor 2 dari bawah di Provinsi Jawa Tengah," katanya.
Aris mengatakan sebelum pandemi COVID-19, angka kemiskinan di Kabupaten Sragen terendahnya 12,78 persen. Namun saat pandemi COVID-19, angka kemiskinan sempat naik 13,38 persen dan puncaknya di tahun 2021, 13,38 persen.
BACA JUGA: Angka Kemiskinan Terus Mengalami Penurunan, Inilah Program Pemkab Sragen
"Jadi posisi angka 12.41 merupakan angka terbaik penurunan kemiskinan sampai dengan tahun ini dibanding tahun sebelumnya termasuk sebelum pandemi COVID-19," jelasnya.
Dirinya menyebut, angka penurunan kemiskinan di Kabupaten Sragen lebih baik dibanding wilayah Soloraya. Terutama lebih baik dibanding Kota Solo.
"Penurunan ini merupakan penurunan terbaik di Soloraya antara kabupaten/kota se-Soloraya. Penurunan 0,46 dari sebelumnya 12,87 persen ke-12,41 persen, ini adalah terbaik di Soloraya, lebih baik dibandingkan kota Surakarta juga. Untuk profesi Jawa Tengah angka penurunan 0,46 ini menduduki peringkat ke-8 dalam proses penurunan Jawa Tengah," bebernya.
Aris mengungkapkan, salah satu inisiasi dari Bupati Yuni untuk menekan angka kemiskinan yakni dengan terobosan baru yakni Desa Tuntas Kemiskinan (Tumis).
BACA JUGA:Angka Kemiskinan Kabupaten Pemalang Turun
BACA JUGA:Angka Kemiskinan di Kabupaten Tegal Turun, Terendah Keenam di Jawa Tengah
"Dengan Tumis ini harapannya nanti juga akan bisa menurunkan angka kemiskinan di masa mendatang," pungkasnya.
Menurutnya, dengan Tumis bisa mengentaskan kemiskinan ekstrem sebanyak 4 ribu jiwa. Di mana tumis tersebut sudah dilakukan sejak 2022.
"Sebelumnya ada sekitar 114 ribu jiwa yang tergolong miskin ekstrem. Desa Tumis sejak 2022 yang diinisiasi Bupati Yuni, Tumis harus tepat sasaran, waktu dan manfaat," tambahnya.