Angka Kemiskinan di Kabupaten Tegal Turun, Terendah Keenam di Jawa Tengah

Angka Kemiskinan di Kabupaten Tegal Turun, Terendah Keenam di Jawa Tengah

TERIMA DATA - Sekda Kabupaten Tegal Amir Makhmud (kedua dari kiri) menerima rilis data statistik kemiskinan Kabupaten Tegal 2024 dari Kepala BPS Kabupaten Tegal Bambang Wahyu Ponco Aji, di ruang kerja sekda.Foto:Yeri Noveli/diswayjateng.disway.id--

DISWAYJATENG, SLAWIAngka kemiskinan penduduk di Kabupaten Tegal menurun. Dari sebelumnya 7,30 persen di tahun 2023 lalu, kini menjadi 6,81 persen di bulan Maret 2024.

Penurunan ini sebesar 0,49 persen poin. Dengan begitu, Kabupaten Tegal berada di urutan ke enam kemiskinan terendah di Provinsi Jawa Tengah dari sebelumnya di urutan ke delapan.

Informasi ini terungkap saat Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal Bambang Wahyu Ponco Aji menyampaikan perkembangan data statistik kemiskinan kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tegal Amir Makhmud di ruang kerja Sekda.

BACA JUGA:Pagelaran Wayang Kulit Meriahkan Puncak Peringatan Hari Koperasi di Kabupaten Pemalang

Berdasarkan data BPS yang dirilis pada Senin (22/7/2024), jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tegal menurun dari sekitar 105,03 ribu orang pada tahun 2023 menjadi 98,02 ribu orang pada Maret 2024. 

Adapun garis kemiskinan ambang batas pengeluaran minimal kebutuhan makanan dan bukan makanan yang harus dipenuhi agar tidak terkategori miskin naik 5,65 persen menjadi Rp497.315 per kapita per bulan.

Menurut Bambang, sepanjang dua dekade terakhir, persentase penduduk miskin di Kabupaten Tegal cenderung berkurang. Adapun kenaikan penduduk miskin hanya terjadi di tahun 2015 dan 2016 akibat dampak krisis ekonomi global dan di tahun 2020 dan 2021 akibat pandemi Covid-19.

BACA JUGA:Tim SDI Kabupaten Pemalang Adakan Pembinaan Statistik Sektoral

Namun demikian, ditinjau dari dimensi tingkat kedalaman kemiskinannya tahun ini mengalami peningkatan 0,09 poin menjadi 0,97.

Begitu pula dengan indeks keparahan kemiskinan meningkat 0,05 poin menjadi 0,22. Tingginya harga pangan menekan konsumsi penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Menanggapi hal ini, Sekda Amir mengaku senang dengan kinerja pembangunan daerah dari sisi peningkatan kesejahteraan rakyat.

BACA JUGA:Voters Desak Kongres Kepengurusan Askab PSSI Kabupaten Tegal

“Alhamdulillah, ini berita baik. Artinya, penanggulangan kemiskinan melalui konvergensi program intervensi di sejumlah sektor terkait seperti sosial ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga penguatan UMKM sudah cukup berhasil. Tingkat kemiskinan kita turun 0,49 persen poin,” ungkapnya.

Amir menuturkan, ada sejumlah intervensi program APBD yang langsung bersentuhan dengan keluarga miskin sebagai penerima manfaatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: