SLAWI, jateng.disway.id - Jembatan di Desa Kabunan, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal ambruk, belum lama ini. Jembatan penghubung di Dukuh Karangwareng itu kondisinya memang sudah usang. Jembatan terbuat dari batang kayu kelapa atau gelugu.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Tegal Agung Yudhi Kurniawan mengatakan, meski terbuat dari batang kayu kelapa, tapi jembatan yang berada di RW 01 Desa Kabunan itu merupakan akses utama warga.
Saat ini, jembatan sudah tidak bisa dilewati, karena ambruk dimakan usia. Padahal, jembatan itu merupakan akses untuk menuju balai desa, masjid, sekolah dan fasilitas publik lainnya. Masyarakat sangat berharap agar jembatan tersebut segera dibangun.
"Atas harapan masyarakat, kami melalui aspirasi memberikan bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa Kabunan untuk memprioritaskan pembangunan jembatan Karangwareng," kata Agung, yang merupakan wakil rakyat dari Dapil 1 meliputi Kecamatan Slawi, Kecamatan Lebaksiu dan Kecamatan Dukuhwaru, Senin (28/10/2024).
BACA JUGA:Orientasi di Solo Berakhir, 50 Anggota DPRD Kabupaten Tegal Siap Jalankan Tugas
BACA JUGA:50 Anggota DPRD Kabupaten Tegal Ikuti Pembekalan di Surakarta
Agung menyatakan, saat ini akses warga Dukuh Karangwareng harus memutar arah untuk menuju pusat pemerintahan Desa Kabunan.
Jarak yang ditempuh cukup jauh, dan harus menyeberang jalan raya Slawi-Jatibarang. Jalan provinsi dengan mobilitas tinggi tersebut, akan sangat membahayakan, utamanya anak sekolah yang akan berangkat dan pulang sekolah.
"Jika ada jembatan penghubung Dukuh Karangwareng, maka warga hanya butuh waktu 5 menit, dan tidak menyeberang jalan raya," ujar pria yang akrab disapa AYK ini.
Menurutnya, tidak hanya itu, jembatan yang telah dianggarkan dalam APBD Kabupaten Tegal tahun 2025 melalui bantuan keuangan ke Pemdes Kabunan, juga bisa memperlancar akses usaha warga sekitar, seperti perajin ban bekas.
BACA JUGA:Hari Santri, Anggota DPRD Kabupaten Tegal Pesan Begini
BACA JUGA:Cegah Kebakaran, Ketua DPRD Kabupaten Tegal Sarankan Begini
Bahkan, warga juga lebih mudah untuk beraktivitas di masjid dan mempermudah akses material masuk ke dukuh tersebut.
"Minimal warga tidak was-was saat jembatan itu terealisasi, karena tidak harus menyeberang jalan raya," ucapnya.