Cegah Kebakaran, Ketua DPRD Kabupaten Tegal Sarankan Begini

Cegah Kebakaran, Ketua DPRD Kabupaten Tegal Sarankan Begini

WAWANCARA - Ketua DPRD Kabupaten Tegal Wasbun JK saat diwawancara sejumlah awak media.--

SLAWI, jateng.disway.id - Upaya mencegah terjadinya kebakaran, Ketua DPRD Kabupaten Tegal Wasbun Jauhara Khalim meminta masyarakat agar tidak membakar sampah di lahan atau pekarangan rumah.

"Akhir-akhir ini sering terjadi musibah kebakaran lahan. Bahkan, hampir setiap hari ada kebakaran lahan ilalang," kata Wasbun, Senin (21/10/2024).

Politisi PKB ini mengaku prihatin dengan banyaknya kebakaran lahan. Sebab, kebakaran itu dapat mengancam perumahan warga sekitar. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, lahan ilalang di komplek Pemkab Tegal terbakar.

Beruntung, petugas Damkar Kabupaten Tegal bergegas ke lokasi dan berhasil menjinakan kobaran api tersebut. Sehingga api tidak menjalar ke komplek perkantoran Pemkab Tegal. 

BACA JUGA:Di Kabupaten Tegal Marak Kebakaran Lahan Kosong, DPRD Sarankan Begini

BACA JUGA:Sebanyak 130 Kasus Kebakaran Terjadi di Kabupaten Tegal Sejak Januari hingga Oktober 2024

"Kondisi alamnya sedang panas, sehingga pohon banyak yang kering dan mudah terbakar. Kami minta warga tidak membakar sampah atau membuang puntung rokok sembarangan," ujar anggota DPRD Kabupaten Tegal dua periode ini. 

Wasbun juga mengimbau untuk sampah rumah tangga agar dikumpulkan dan diangkat ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang nantinya akan dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Jika warga kreatif, maka sampah itu bisa didaur ulang sehingga bisa menjadi pendapatan tambahan. 

"Di beberapa desa sudah menjalankan program Merdeka Sampah. Itu harus dimaksimalkan untuk dikembangkan agar bisa memberdayakan masyarakat," sarannya. 

Dia mengungkapkan, volume sampah rumah tangga di Kabupaten Tegal sudah cukup banyak. Jika hanya mengandalkan dibuang di TPA Penujah, maka akan membludak. Karena itu, warga bisa mendaur ulang menjadi barang yang bermanfaat. Seperti tas, vas bunga, atau barang kerajinan lainnya. 

"Sekarang juga banyak pengusaha rongsokan. Warga bisa mengumpulkan yang kemudian dijual ke tempat rongsokan. Ini juga bisa mengurangi sampah dibuang di TPA Penujah," tutupnya. (adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: