Lupa Password Kartu Tani Kendala Rendahnya Penyerapan Pupuk Bersubsidi di Salatiga

Minggu 27-10-2024,16:58 WIB
Reporter : Nena Rna Basri
Editor : Wawan Setiawan

SALATIGA.jateng.disway.id - Salah satu pemicu kurang optimalnya penyerapan pupuk bersubsidi di Kota Salatiga karena petani terkadang lupa pasword Kartu Tani saat melakukan transaksi. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Salatiga Henny Mulyani SE, MAP, MA kepada Disway.jateng, Minggu 27 Oktober 2024.

Henny menjelaskan, biasanya keterlambatan penyerapan pupuk bersubsidi karena kendala teknis yang ada di Kartu Tani.

"Contohnya lupa password Kartu Tani (Kartan), menjadi salah satu keterlambatan penyerapan pupuk bersubsidi," kata Henny Mulyani.

BACA JUGA: Penyerapan Pupuk Bersubsidi di Kota Salatiga Masih 60 Persen

BACA JUGA: Adakan Pengawasan Distributor KPL Pupuk Kabupaten Tegal

Selain itu, ada juga disebabkan Kartu Tani hilang atau rusak. Itu juga mengapa, penyerapan pupuk bersubsidi di Kota Salatiga baru mencapai 60 persen.

Ditambah lagi, saat ini baru masuk Masa Tanam (MT) 2 tahun ini.
"Dan pada bulan November mendatang, sebagian besar akan masuk MT 3 dan Insya Allah pupuk terserap 80-90 %. Bismillaah," ujar Henny.

Seluruh hambatan itu, ditegaskan Henny semakin dipermudah dengan adanya sistem pembelian pupuk bersubsidi melalui aplikasi i-Pubers.

"Petani sebenarnya dimudahkan dengan penebusan menggunakan KTP melalui aplikasi i-Pubers," imbuhnya.

BACA JUGA: Pabrik Pupuk Saprotan Utama di Demak Dilalap Kebakaran Hebat

BACA JUGA: Didukung 11 Ribu Petani Hutan Sosial, Ahmad Luthfi Sebut Pahlawan Pangan hingga Ketersediaan Pupuk

Ditambahkan Henny, petani diharapkan memahami bahwa pemerintah berupaya maksimal dalam pengawalan pupuk bersubsidi tepat sasaran, sehingga mereka paham prosedur dan syarat-syarat untuk mendapatkannya.

Dimana, sejauh ini Dispangtan Salatiga secara serius mengawal ketersediaan pupuk bersubsidi. Sehingga, petani pun dapat tepat jumlah dan waktu menebus pupuk bersubsidi sesuai dengan kuotanya.

"Sebagai contoh, petani A bulan Oktober sudah mengambil jatah sesuai dengan nama Penerima yang terdaftar di Sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) berapa kilogram, sisa kuota tinggal berapa kilogram untuk bulan berikutnya. Sementara, pendamping dan Dinas juga memonitoring Kios Pengecer Pupuk untuk sinkronisasi data kuota Kartan masing-masing Petani," imbuhnya.

Sebagai informasi, Sistem e-RDKK penerimaan pupuk subsidi dan Kartu Tani yang diterapkan Kementerian Pertanian (Kementan) guna meningkatkan ketepatan sasaran penyaluran.

BACA JUGA: Kementan Turunkan Tim Penuntasan Distribusi Pupuk, Pj Gubernur Jawa Tengah Siap untuk Mengawasi

Sistem tersebut dirasa sudah tepat untuk mengevaluasi distribusi pupuk bersubsidi tahun 2020 sekaligus meminimalisir penyelewengan.

Dengan sistem elektronik juga bisa meminimalisasir data ganda penerima bantuan pupuk bersubsidi tahun 2020. Sehingga Kementan masih mengacu data nomor induk kependudukan (NIK) pada e-KTP untuk penerimaan pupuk bersubsidi.

Di Salatiga sendiri, e-RDKK dalam tahap penyusunan oleh Kelompok Tani.
"Dan penginputannya akan dibantu Pendamping (PPL) melalui aplikasi e-RDKK maksimal penginputan tanggal 15 November 2024," imbuhnya.

FGD Jamin Ketersediaan Pupuk

Sebelumnya, Dispangtan Salatiga telah menggelar Kegiatan Forum Group Discussion (FGD) Jaminan Ketersediaan Pupuk untuk Mendukung Ketahanan Pangan Kota Salatiga di Jodhipati Hall Kayu Arum Resort, Kamis 24 Oktober 2024.

Kegiatan dihadiri Pj Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani itu menghadiri 65 Ketua Kelompok Tani se Kota Salatiga penerima subsidi pupuk terdiri dari unsur Pupuk Indonesia, Kios Pengecer Pupuk, Distributor, dan Pendamping/PPL Pertanian.

Selain itu, turut dihadirkan pula Polres dan Kejaksaan Salatiga sebagai anggota Tim Pengawas Pendistribusian Pupuk (KP3).

"Mereka dihadirkan untuk membekali petani, Pupuk Indonesia, Distributor, Pengecer dan Pendamping/PPL tentang urgensi penyaluran tepat sasaran agar potensi penyelewengan ketersediaan dan distribusi bisa ditekan seminimal mungkin," tutur Henny.

Kategori :